Sabtu, 23 November 2024

Siti Fadilah Sarankan Pemerintah Libatkan Ahli Statistik Identifikasi Faktor Sebenarnya Penyebab Lonjakan Covid-19

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan 2004-2009 mempertanyakan jumlah kematian pasien terpapar virus corona atau Covid-19 yang terus meningkat, meskipun program vaksinasi nasional telah berjalan selama enam bulan belakangan.

Untuk itu, dia berharap kepada pemerintah untuk melibatkan para ahli statistik demi mencari faktor terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini. Bukan didasarkan pada prakiraan-prakiraan yang belum tentu benar, tanpa adanya penelitian saintifik.

“Saya berharap para ahli statistik segera menghitung faktor apa yang menyebabkan hal ini bisa meningkat pada saat vaksinasi berjalan. Kita harus jujur demi kebaikan bangsa,” kata Siti dalam acara Gelora Talks secara daring, Jumat (2/7/2021)

Siti mengaku heran lonjakan kasus terjadi justru pada saat program vaksinasi gencar dilaksanakan pemerintah. Karena pada dasarnya, vaksinasi Covid-19 ialah upaya memasukkan virus SARS-Cov-2 yang sudah mati ke tubuh seseorang.

“Jadi tidak heran seseorang yang sudah divaksin terkonfirmasi positif Covid-19 setelah diperiksa melalui tes swab atau PCR, meski bisa saja ada faktor yang terlewat dari penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia,” jelas Siti.

Seharusnya pemerintah tidak perlu ikut-ikutan WHO dalam menetapkan kebijakan menanggulangi pandemi Covid-19, tetapi harus melihat kondisi masyarakat di tanah air

“Boleh percaya dengan WHO, cuma dipelajari lagi dan dikaji lagi. Benar tidak dia bicara begitu dan cocok dengan bangsa kita,” tegas Menteri Kesehatan era Susilo Bambang Yudhoyono Presiden ini.

Menurut Siti, ketidaktahuan pada substansi ilmiah membuat penanganan pada Covid-19 di Indonesia serba salah. Dia menyarankan penghitungan statistik agar ditemukan jawaban dibalik lonjakan kematian belakangan ini.

Sementara, Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan menjelaskan, angka kematian masih melonjak karena belum semua orang divaksin dan herd immunity atau kekebalan komunal belum tercapai.

Kata dia, warga Indonesia yang menerima vaksin Covid-19 baru mencapai 7,5 persen dari total sasaran 181.554.465 penduduk penerima vaksin untuk mencapai herd immunity.

“Banyak yang masih belum vaksin ya, karena baru 13 juta yang mendapatkan vaksinasi lengkap, sehingga level proteksi komunitasnya belum cukup,” ujar Siti Nadia.

Siti Nadia juga mengatakan kalau vaksin tidak bisa mengobati Covid-19, melainkan sebagai upaya preventif apabila vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan secara masif dan agresif pada 60 sampai 70 persen penduduk. Sesudah itu, baru diharapkan bisa menekan tingkat kesakitan dan kematian yang disebabkan Covid-19.(faz/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs