Ada sejumlah persiapan yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana harmonis di dalam rumah selama PPKM Darurat yang akan dimulai besok.
Tak hanya sekadar logistik seperti keperluan rumah tangga, tapi juga sisi psikologis anggota keluarga.
Anna Surti Ariani SPsi, MSi, Psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia mengatakan banyak kasus anggota keluarga merasa stres selama masa pandemi sejak 2020.
Sebabnya, karena mereka berada di rumah dan bertemu secara terus-menerus.
Berbagai masalah yang muncul sering kali membuat keluarga lebih sulit menciptakan kebahagiaan di saat PPKM, padahal momen ini justru punya peluang besar untuk menciptakan kebahagiaan lagi di keluarga.
“Jadi yang pertama perlu disadari adalah ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol begitu saja sehingga let it go, ya sudah terima aja bahwa kita harus di rumah,” ujar Anna dikutip Antara, Jumat (2/7/2012).
“Setelah kita bisa menerima bahwa kita harus di rumah aja, sesungguhnya itu sudah bisa membuat dasar yang baik untuk keluarga kita. Apa boleh buat, saya harus di rumah bersama orang-orang ini,” lanjut Anna.
Hal pertama yang harus dilakukan saat di rumah adalah menjaga rutinitas harian. Usahakan untuk selalu memulai hari di waktu yang relatif sama.
Sebisa mungkin untuk melakukan kegiatan bersama keluarga, seperti menyediakan waktu untuk makan bersama pada waktu tertentu.
Rutinitas yang teratur ini dapat membawa dampak yang positif, baik untuk fisik ataupun psikis.
“Ternyata waktu kita mengubah rutinitas kita, itu berdampak pada fisik dan psikis lalu berdampak pada relasi dalam keluarga,” ujar Anna.
“Jadi penting sekali untuk mengembalikan rutinitas, usahakan kita bangun jangan yang meleset banget dan tidur juga bukan yang meleset tapi menjaga keteraturan demi menjaga kesehatan fisik dan mental,” imbuhnya.
Setelah rutinitas, sempatkan berbincang sederhana bersama keluarga. Pilihlah topik-topik yang ringan dan usahakan menghindari masalah rumit dan serius, karena hal ini justru akan menciptakan suasana tidak nyaman.
“Enggak usah lama-lama tapi, paling enggak, ada lah. Ngobrol yang senang-senang aja kalau yang berat-berat nanti dulu. Abaikan saja. Kasih waktu tersendiri untuk pembicaraan yang penting atau masalah yang perlu diselesaikan,” kata Anna.
Anna juga mengatakan pentingnya para anggota keluarga saling mengerti, menghargai, dan memahami kebutuhan satu sama lain.
Jika hal ini tercapai maka akan tercipta suasana yang harmonis sehingga berdiam di rumah dengan keluarga bukanlah hal yang mengerikan.
“Itu juga akan meningkatkan kenyamanan di dalam keluarga dan itu bisa menimbulkan keharmonisan,” kata Anna.(ant/iss/den)