Fraksi PKS: Pemerintah Harus Bekerja Ekstra, Jangan Sampai Sistem Kesehatan Lumpuh

Jazuli Juwaini Ketua Fraksi PKS DPR RI meminta pemerintah bekerja ekstra keras sesudah pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang akan diterapkan 3-20 Juli 2021.

Pemerintah, kata Jazuli, harus memastikan layanan kesehatan tidak tumbang atau lumpuh akibat lonjakan pasien Covid-19.

“Kondisi sekarang sangat darurat karena sistem kesehatan di berbagai rumah sakit dan layanan kesehatan sudah tidak sanggup menampung pasien Covid-19. Angka penularan meningkat tajam akibat varian baru Virus Corona. Maka, pemerintah memang sewajarnya mengambil langkah darurat,” ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/7/2021).

Fraksi PKS, kata Jazuli, sejak awal menekankan keselamatan rakyat menjadi prioritas utama. Sehingga laju pandemi adalah prioritas tertinggi yang perlu diatasi pemerintah.

“Fraksi PKS menerima banyak sekali keluhan masyarakat, permintaan advokasi rumah sakit, dan melihat sendiri rumah sakit kita sudah tidak mampu menangani pasien Covid-19, dokter dan paramedis sudah bekerja overtime dan sangat kelelahan,” ujarnya.

Sehubungan dengan persoalan itu, Fraksi PKS meminta pemerintah bekerja ekstra keras untuk menolong masyarakat dengan memitigasi sistem kesehatan, termasuk menjaga ketersediaan obat-obatan, ranjang perawatan, dokter, dan tenaga kesehatan.

“Negara dituntut benar-benar hadir di saat genting seperti sekarang,” tegasnya.

Di sisi lain, pemerintah harus memastikan kebijakan PPKM Darurat berjalan efektif di lapangan dengan mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan aparat dan satuan pemerintahan hingga tingkat RT serta melibatkan partisipasi elemen masyarakat secara luas.

“Keberhasilan memutus mata rantai penularan covid dengan PPKM Darurat ini tergantung kedisiplinan seluruh masyarakat. Oleh karena itu peran seluruh elemen masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, pemuka adat, termasuk swasta, sangat penting. Sekali lagi disiplin aturan yang ditetapkan adalah kunci,” kata legislator dapil Banten itu.(rid/den)