Sabtu, 23 November 2024

Satgas: Pandemi Covid-19 di Indonesia Sudah Masuk Gelombang Kedua

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan gelombang kedua pandemi Virus Corona di Tanah Air ditandai dengan lonjakan kasus infeksi yang signifikan, sesudah sempat melandai.

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dalam keterangan tertulis yang dirilis hari ini, Rabu (30/6/2021) mengatakan, total kasus infeksi sepekan terakhir sudah melewati puncak kasus yang terjadi Januari 2021.

Pada periode Januari-Februari 2021, terjadi kenaikan sekitar 283 persen dari titik kasus terendah, lalu mencapai puncaknya sebanyak 89.902 kasus dalam waktu 13 pekan.

Sedangkan pada gelombang kedua sekarang, kenaikan dari titik kasus terendah mencapai 381 persen, dan mencapai puncaknya 125.396 kasus dalam waktu enam pekan.

“Hal itu menandakan terjadinya second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Awalnya, kenaikan terlihat normal dan tidak terlalu signifikan. Namun, memasuki minggu keempat pascalibur lebaran, kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak kedua di minggu terakhir Juni 2021,” ujarnya.

Jumlah kasus baru di Indonesia, kata Wiku, sempat menurun dari puncak gelombang pertama selama 15 pekan, dengan penurunan sekitar 244 persen.

Kasus konfirmasi Covid-19 pada hari Minggu (27/6/2021), mencapai 21.342 orang, dan itu tercatat sebagai kasus harian terbanyak selama wabah Covid-19 terdeteksi di Tanah Air.

Menurut Profesor Wiku, faktor pemicu terjadinya gelombang kedua antara lain tingginya aktivitas dan mobilitas masyarakat pada masa Lebaran Idulfitri tahun ini.

Selain itu, masuknya varian baru Virus Corona dan rendahnya kedisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan juga disinyalir sebagai penyebab ledakan kasus infeksi.

Tiga provinsi yang kasusnya paling banyak pada gelombang kedua, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Ketiga provinsi itu juga tercatat sebagai penyumbang tertinggi kasus infeksi Virus Corona pada gelombang pertama.

Supaya kasus infeksi bisa segera terkendali, Wiku terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.

Dia bilang, berbagai imbauan, kebijakan pembatasan dan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah tidak akan efektif kalau masih banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

“Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting,” tegasnya.

Berdasarkan data, sampai Selasa (29/6/2021), total orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.156.465.

Dari jumlah itu, ada 228.835 kasus aktif, dan 1.869.606 pasien yang sembuh. Sedangkan 58.024 orang meninggal dunia sesudah terinfeksi Virus Corona.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs