Jumat, 22 November 2024

Pemkot Masih Mengkaji Kemungkinan Stadion GBT Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Uji coba lampu stadion utama Gelora Bung Tomo (GBT), Kota Surabaya pada Kamis (21/1/2021) malam. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan kajian untuk menjadikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai tempat isolasi lapangan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang seiring adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Surabaya, beberapa waktu terakhir.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dalam keterang tertulis yang diterima suarasurabaya.net mengatakan, Pemkot Surabaya saat ini masih memikirkan cara untuk membuat ruang isolasi lapangan. Salah satu tempat yang berpotensi dipilih adalah Stadion GBT, juga sejumlah tempat lainnya.

“Namun, ini masih terus dikaji oleh jajaran Pemkot Surabaya. Yang pasti, saya dan jajaran Pemkot Surabaya akan berjuang habis-habisan, yang penting warga Surabaya sehat,” katanya, Minggu (27/6/2021).

Sebagaimana diketahui, sudah sejak beberapa waktu sebelum Eri Cahyadi menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Pemkot Surabaya terus menyiapkan Stadion GBT untuk menyambut Piala Dunia U-22 yang rencananya Surabaya menjadi salah satu tuan rumahnya.

Meski demikian, area Stadion GBT itu cukup luas. Bukan tidak mungkin, sebagai upaya penyediaan fasilitas tempat isolasi bagi warga Surabaya yang terinfeksi Covid-19, Pemkot Surabaya akan mengalihfungsikan sebagian area GBT sebagai tempat isolasi sementara pasien Covid-19.

Berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 27 Juni 2021, sebanyak 491 warga terkonfirmasi positif dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan dari hari sebelumnya pada 26 Juni 2021 yang baru 451 orang.

Merespons tren kenaikan kasus Covid-19 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah dua gedung isolasi di Hotel Asrama Haji supaya bisa lebih banyak menampung orang tanpa gejala. Sehingga yang benar-benar membutuhkan perawatan intensif bisa dirawat di rumah sakit.

“Ada tambahan 2 gedung. Kapasitasnya sekitar 160-200-an (tempat tidur). Kalau di IGD masih banyak yang antre, tidak bisa masuk RS. Makanya yang OTG bisa di Asrama Haji. Yang di rumah sakit kalau sudah membaik langsung pindah ke Asrama Haji,” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Minggu (27/6/2021).

Menurut dia, pihaknya saat ini telah menambah dua gedung isolasi di Asrama Haji dengan kapasitas sekitar 160-200 orang.

Eri berharap orang tanpa gelaja (OTG) seperti tidak sesak nafas dan tidak ada keluhan lainnya, bisa dirawat di Asrama Haji, sehingga yang dirawat di rumah sakit adalah mereka-mereka yang memang benar-benar membutuhkan.(tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs