Jumat, 22 November 2024

Setelah Gempa Gunung Kidul, Merapi Terpantau Tidak Bergejolak

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran, Minggu (25/4/2021) Foto: Antara

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, usai gempa tektonik magnitudo 5,3 berpusat di selatan Kota Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (28/6/2021) pagi, Gunung Merapi terpantau tidak mengalami aktivitas vulkanik atau kejadian signifikan.

“Setelah kejadian gempa itu, belum ada kejadian yang signifikan pada aktivitas Merapi,” kata Hanik Humaida Kepala BPPTKG melalui pernyataan di Yogyakarta.

Namun, kata dia, BPPTKG memastikan, gempa tektonik itu dirasakan di seluruh pos-pos pengamatan Gunung Merapi.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, namun tidak perlu panik,” katanya seperti dilansir Antara.

Meski demikian, dia bilang, beberapa menit sebelum gempa pukul 04.47 WIB lalu, Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter ke tenggara.

Awan panas guguran kemudian kembali muncul dari Gunung Merapi pada pukul 05.11 WIB. Jarak luncur mencapai 900 meter ke tenggara dengan amplitudo 40 mm dan durasi 70 detik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada tanggal 28 Juni 2021 pukul 05:15:29 WIB terjadi gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) dengan lokasi 8.56 Lintang Selatan – 110.58 Bujur Timur namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa itu terjadi di laut pada jarak 66 km arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 61 km.(ant/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs