Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menyiapkan sejumlah Puskesmas sebagai tempat isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19 di daerah itu.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam keterangan pers di Mojokerto, Jumat, mengatakan beberapa Puskesmas tersebut, antara lain Puskesmas Gayaman, Lespadangan, Kupang, Jetis, Dawarblandong, Bangsal, dan Puri.
“Dalam sepekan terakhir bulan Juni 2021 ini, kami terjun ke beberapa Puskesmas isolasi Covid-19 Kabupaten Mojokerto untuk mengevaluasi data informasi, langsung dari para surveilans kesehatan,” katanya seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan tujuan utama evaluasi langsung ini untuk menggali semua informasi (testing dan tracing), secara detail hingga unit-unit terkecil. Dengan demikian, penyebab penularan akan cepat diketahui, guna menentukan langkah penanganan secara cepat dan paling tepat (treatment).
“Tujuan kami ke sini adalah untuk mendengarkan dan meminta laporan langsung tim surveilans Covid-19. Testing dan tracing menyeluruh sangat penting untuk menemukan pola penularan. Semua harus tarik ke belakang, agar kita juga dapat menentukan treatment-nya seperti apa,” katanya.
Ia menekankan bahaya varian Covid-19 yang terus bermutasi dalam berbagai jenis.
Oleh karena itu, dirinya tidak lelah mengingatkan semua warga agar tetap mengutamakan protokol kesehatan 5M, meskipun telah mendapat vaksin pencegahan Covid-19.
“Nakes yang sangat ketat prokesnya pun, bisa tumbang karena terpapar Covid-19. Begitupun yang sudah vaksin. Ini menandakan bagaimana virus ini bermutasi secara luar biasa dan makin kuat. Metode paling akurat untuk menentukan positif atau tidaknya seseorang hanya dengan swab (tes usap) PCR. Saya minta semuanya waspada. Terapkan prokes 5M secara serius,” katanya.
Terkait zonasi dan kaitannya dengan teknis PPKM Mikro, ia menjelaskan bahwa data yang digunakan dari RT.
Jika ada seseorang yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri, ia menginstruksikan tim satgas Covid-19 setempat terus memantau secara ketat.
“Jika dalam RT tersebut banyak yang terpapar dan harus lockdown zonasinya juga berdasarkan lingkungan itu. Tidak semuanya dalam satu desa ikut lockdown. Hanya di situ saja. Namun saya juga minta, kalau ada yang isolasi mandiri di rumah tetap harus diawasi secara ketat oleh satgas. Saya ingin semuanya harus sesuai aturan dan arahan,” katanya.(ant/iss/ipg)