Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak terbendung pandemi Covid-19 dalam berprestasi. Satu di antaranya Tim Robotika ITS yang sedang berlaga di kompetisi RoboCup 2021 yang diselenggarakan secara daring.
Muhtadin ST MT, pembimbing dari Tim Ichiro menjelaskan, RoboCup merupakan kompetisi robot prestisius bertaraf internasional. Sebelumnya, ITS telah aktif berkompetisi sejak RoboCup 2018 yang diselenggarakan di Kanada.
Saat itu, Tim Robotika ITS berhasil menduduki peringkat tertinggi, yaitu sebagai juara pertama. Lalu tahun 2020, kompetisi RoboCup ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19, dan baru diadakan kembali di tahun 2021 dengan format kompetisi diadakan secara daring.
Pada event RoboCup 2021 Worldwide kali ini, ITS mengirimkan dua perwakilannya, yaitu Tim Ichiro yang siap untuk bertanding pada kategori Humanoid Soccer League dan Tim IRIS yang akan bertanding pada kategori Middle-Size League. Pada event RoboCup tahun ini, ITS menjadi perguruan tinggi satu-satunya di Indonesia yang lolos dalam seleksi RoboCup 2021 Worldwide ini.
Lebih lanjut, pada kategori Humanoid Soccer League, peserta diwajibkan untuk mendesain robot dalam bentuk 3 Dimensi (3D) lengkap dengan kinematikanya. Kemudian peserta juga harus menyusun pemrograman pada robotnya. Robot dalam bentuk 3D beserta programnya ini selanjutnya akan di-submit ke Cloud server panitia.
“Nantinya, panitia akan mempertandingkan robot dan algoritma milik peserta dalam simulator robot milik panitia untuk kemudian robot akan bermain bola secara otonom layaknya pertandingan dalam dunia riil,” papar Muhtadin, Rabu (23/6/2021).
Segara Bhagas Dagsapurwa satu diantara anggota tim programming Ichiro menyampaikan bahwa sampai saat ini robot-robot Ichiro telah mampu bertanding pada simulator seperti yang diminta oleh panitia. Secara berkelanjutan, tim juga menguji algoritmanya agar semakin baik, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dalam mencetak skor ke gawang lawan.
Mahasiswa Departemen Teknik Informatika ITS ini juga memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh tim Ichiro. Salah satunya yaitu pada tahap pembuatan robot 3D dan algoritma. “Pada pengerjaannya, kami menemukan beberapa kendala, salah satunya adalah kemampuan komputer yang kami miliki tidak secepat yang akan digunakan oleh panitia. Namun, kami mencoba melakukan beberapa optimasi sehingga masih dapat kami atasi,” katanya.
Sebelum mencapai tahap perlombaan tingkat internasional, Tim Ichiro yang diketuai oleh Amik Rafly Azmi Ulya ini berhasil mengikuti serangkaian seleksi. Terlebih dahulu, mereka diharuskan untuk membuat desain robot serta algoritma yang ditulis dalam bentuk karya ilmiah untuk kemudian di evaluasi oleh technical committee RoboCup.
“Alhamdulillah kami lolos seleksi tersebut, saat itu ada 17 tim dari 12 negara yang lolos pada tahap awal,” ujar Segara. Kemudian tim berhasil melanjutkan ke tahap dengan aturan yang ketat, yakni tahap yang paling sulit hingga menyebabkan tiga tim mengundurkan diri.
Sementara tim robot beroda IRIS juga intensif mengembangkan robotnya untuk dapat bertanding pada RoboCup 2021. Dalam format perlombaan daring tahun ini, tim IRIS tidak perlu mempertandingkan robotnya, namun tim IRIS diharuskan membuat karya ilmiah yang berkaitan dengan algoritma robot sepak bola beroda, kemudian mempresentasikannya kepada panitia secara daring.
Krisna Pramudya Dharma, ketua tim IRIS mengatakan bahwa timnya akan mempresentasikan algoritma yang telah dibuat dalam perlombaan Scientific Challenge. Tim IRIS juga akan mendemokan kemampuan robotnya dalam hal lokalisasi pada sepak bola robot beroda yang akan dilombakan pada lomba Technical Challenge.
“Kompetisi secara online ini memberikan tantangan tersendiri bagi tim kami. Revisi dan masukkan dari beberapa perlombaan sebelumnya menjadikan ini sebuah masukan untuk kami perbaiki di perlombaan RoboCup 2021 Worlwide ini,” terang mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini.
Ditambahkan Rudy Dikairono ST MT, pembimbing Tim IRIS, satu diantara kendala dalam mempersiapkan kompetisi ini adalah adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini memaksa tim robot ITS untuk memulai kegiatan agak terlambat karena mahasiswa yang terlibat masih di rumah masing-masing.
Namun, lanjut Rudy pada akhirnya beberapa mahasiswa yang terlibat dalam perlombaan ini bersedia untuk datang ke kampus. “Kami berkomitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku, agar kami semua tetap aman, namun tetap mampu berprestasi,” papar Rudy Dikairono yang juga dosen Departemen Teknik elektro ITS ini.
Rudy juga menambahkan bahwa semangat tim robot ITS dalam kompetisi RoboCup 2021 Worldwide ini juga diapresiasi oleh Dewan Juri Kontes Robot Indonesia serta Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Selain mendapatkan support dari ITS serta Ikoma ITS, yang membuat kami lebih bersemangat lagi adalah Puspresnas memberikan apresiasi berupa bantuan dana kepada Tim Robot ITS dalam perlombaan ini. “Semoga kami dapat menjalani lomba ini dengan lancar dan mendapatkan prestasi terbaik bagi Tim IRIS dan Tim ICHIRO,” pungkas Rudy.(tok/ipg)