Jumat, 22 November 2024

Gresik Dipilih Sebagai Tuan Rumah Pencanangan Vaksinasi PCV

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Maxi Rein Rondonuwu Sekretaris Direktorat Jenderal Kemenkes dan Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik memantau pencanangan introduksi imunisasi Pneumokokus Konjugasi di Ruang Putri Mijil Pendapa Bupati Gresik, Selasa (22/6/2021). Foto: Humas Pemkab Gresik

Tahun ini Kabupaten Gresik dipilih sebagai tuan rumah pencanangan vaksinasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Kabupaten Gresik dinilai memiliki sasaran besar dengan kinerja dan capaian imunisasi rutin yang baik.

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mencanangkan introduksi imunisasi PCV dengan konsep kombinasi virtual dan tatap muka bertempat di Pendopo Kabupaten Gresik, Selasa (22/6/2021).

Dalam sambutan secara virtual Menkes mengatakan, imunisasi PCV telah ditetapkan sebagai imunisasi rutin yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia secara bertahap.

“Kami menargetkan introduksi imunisasi PCV dilakukan secara bertahap di mana pada tahap awal dilaksanakan di daerah risiko tinggi dan tahun 2022 akan diperluas ke seluruh Indonesia. Imunisasi PCV diberikan kepada setiap anak sebanyak 3 dosis, yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan,” kata Menteri Kesehatan.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, terjadi peningkatan prevalensi pneumonia pada balita dari 4,3 persen pada tahun 2013 menjadi 5 persen pada tahun 2018.

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 mencatat sejumlah 551 balita meninggal dunia disebabkan oleh pneumonia. Pada bayi, bahaya penyakit ini pun jauh lebih besar, yaitu dapat menyebabkan kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan pada anak usia 1-4 tahun.

Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Gresik sebagai tuan rumah pencanangam vaksin PCV.

Menurutnya ini merupakan hal yang luar biasa. Dirinya berkomitmen akan mengawal pelaksanaan vaksinasi PCV hingga sesuai dengan target yang dibutuhkan.

“Kami akan minta PKK dan organisasi lainnya untuk membantu mensosialisasikan kepada masyarakat. PKK harus menjadi pelopor imunisasi PCV ini,” ujar Gus Yani.

Dirinya menambahkan, perlu adanya inovasi agar program ini dapat diterima di masyarakat, terutama dalam pemberian vaksin tahap 3 di usia 12 bulan.

“Kita coba bikin inovasi untuk pemberian vaksinasi tahap 3 besok, agar masyarakat mau datang,” imbuhnya.

Masih menurut Gus Yani, imunisasi PCV adalah salah satu intervensi yang paling ampuh dan hemat biaya untuk mencegah Pneumonia pada anak-anak.

“Program ini akan berjalan sukses, apabila masyarakat mendukung penuh pelaksanaannya. Di satu sisi pemerintah juga akan fokus dalam mengawal pelaksanaan vaksinasi ini,” tegasnya.(dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs