Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya mengklaim air yang mengalir untuk para pelanggan tidak lagi bercampur hewan kreco atau keong sawah.
Mujiaman Direktur Utama PDAM Surya Sembada mengatakan, pembenahan filter yang rusak telah selesai dilakukan di akhir tahun 2018 ini. Sehingga, pihaknya menjamin tidak ada lagi kasus adanya binatang kreco di air PDAM yang diterima warga.
Menurut Mujiaman, sebenarnya selama ini binatang kreco tidak bisa lolos sampai ke tandon milik pelanggan, karena filter cukup rapat untuk menahan benda besar seperti Kreco itu. Tapi, kata Mujiaman, telur Kreco atau disebut gangguan makro bio, biasanya masih bisa lolos, sehingga kemudian menetas saat di tempat penampungan air milik warga.
“Mulai hari ini saya jamin tidak ada kasus seperti itu lagi. Kemarin sudah kami perbaiki, kalau kita gak kebut mungkin bisa jebol itu. Kalau filter jebol, telur Kreco bisa masuk,” ujarnya, Jumat (23/12/2018).
Mujiaman mengatakan, pihaknya telah memperbaiki filter di 192 segmen tiga minggu yang lalu. Dari angka itu, saat ini masih tersisa tiga filter di Karang Pilang yang masih progres pembenahan.
“Dulu memang diempet (ditahan, red) pembenahan filter itu karena biayanya mahal. Tapi sekarang kami perbaiki, kami ingin yang terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Mujiaman mengatakan, sebelum tanggal 30 Desember 2018 PDAM akan menaikkan kapasitas suplai air sebesar 11.500 liter per detik atau ada tambahan 1.500 liter per detik dari sebelumnya.
“Saudara-saudara kita di daerah lain seperti Gresik dan Sidoarjo itu memikirkan 1.000 liter perdetik butuh biaya sangat besar hampir Rp1 triliun. Tapi, kami bisa dengan biaya rendah sekali,” katanya.
Menurut Mujiman, operasi PDAM di Surabaya ini cukup baik, pertumbuhan penggunaan air tahun ini mencapai 7 persen dan pertumbuhan laba usahanya di atas 10 persen. Mujiaman mengklaim bahwa pertumbuhan laba usaha di tahun ini meningkat pesat karena di tahun-tahun sebelumnya hanya tumbuh 2 persen.
“Insyaallah seluruh kota sudah dapat air, ada beberapa yang belum bisa 24 jam, kami akan tangani serius,” katanya. (bid/dim/ipg)