Taman Budaya Jawa Timur (TBJ) tetap menjadwalkan penampilan pertunjukan seni budaya secara online atau daring di tengah peningkatan kasus Covid-19 sampai Sabtu (19/6/2021).
“Semua jenis pertunjukan sebagai bagian dari jadwal penampilan aneka seni dan budaya yang menjadi satu di antara fungsi kinerja di Taman Budaya Jawa Timur, kami lakukan secara online atau daring,” kata Hario Widyoseno Kasi Penyajian TBJ, Sabtu (19/6/2021).
TBJ sudah menggelar berbagai pertunjukan seni budaya secara daring sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu sampai adanya peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini.
“Karena itu kami pastikan bahwa seluruh penampilan seni dan budaya akan kami laksanakan secara daring. Kami tidak menjadwalkan pertunjukan offline (luring, red),” ujarnya.
Masyarakat pecinta seni, khususnya seni tradisi yang biasa hadir di panggung Cak Durasim maupun pendopo Jayengrono, kompleks TBJ, terpaksa harus menyaksikan pertunjukan itu melalui kanal-kanal daring yang ada.
Hario menambahkan, penampilan para seniman mulai dari aneka seni tradisi sampai dengan penggalan lawak, misalnya, bisa dilakukan secara langsung atau live.
“Tapi banyak juga penampilan seni di TBJ di masa pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan cara rekaman atau tapping lalu diputar melalui kanal YouTube,” tambah Hario.
Terkait kabar meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah kota di Indonesia termasuk beberapa kota di Jawa Timur, Hario memastikan tidak ada jadwal pementasan seni dan budaya luring.
Dia berharap masyarakat umum terutama masyarakat pecinta seni dan budaya bisa memahami hal itu. Karena ini satu di antara upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Seluruh pertunjukan atau penampilan seni dan budaya yang awalnya akan digelar offline segera kami ganti online. Kondisi saat ini belum memungkinkan menghadirkan penonton di gedung Cak Durasim atau di pendopo. Ini ikhtiar kami memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya Hario.(tok/den)