Jumat, 22 November 2024

Penularan Virus Varian Delta di Jatim Sudah Menjadi Transmisi Lokal

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi Covid-19. Grafis: suarasurabaya.net

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur memastikan, penularan Virus Corona Varian Delta atau B 1617.2 hasil mutasi virus asal India sudah menjadi transmisi lokal.

Artinya, penularan virus tidak lagi dibawa warga yang baru datang dari luar negeri atau negara lain tempat virus terdeteksi, tapi menular antarwarga di Jawa Timur.

Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menyatakan itu Jumat (18/6/2021) di Bangkalan, dalam rangkaian kunjungan Kapolri dan Panglima TNI.

“Jadi sudah ada (penularan, red) mutasi virus yang sifatnya internal. Bukan dari luar. Tapi sudah terjadi transimisi lokal,” ujar Herlin kepada wartawan.

Dia memastikan, Pemprov Jatim sudah sangat berhati-hati dalam menangani pekerja migran Indonesia (PMI). Penanganan ekstra dilakukan untuk mencegah masuknya virus asal India.

“Semua pelaku perjalanan ditampung dan dikarantina lima hari. Untuk PMI di Asrama Haji. Untuk pelaku perjalanan mandiri di hotel-hotel. Kami swab ketika datang dan lima hari setelah karantina,” ujarnya.

Namun, apa yang dikhawatirkan telah terjadi. Mulai dari ditemukannya virus varian India yang dibawa PMI, sampai terjadinya transimisi lokal Virus Varian Delta yang lebih cepat menular itu di Jatim.

“Jadi sekarang yang dari luar itu sudah menularkan ke lainnya. Dan sudah menular dari kita ke kita. Kalau sudah begini, maka protokol kesehatan harus benar-benar dilakukan,” ujarnya.

Herlin memastikan, Dinkes Jatim bekerja sama dengan Dinkes di Kabupaten/Kota dan juga bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah terus melakukan penanganan.

Di Madura misalnya, yang mana kasus Covid-19 melonjak cepat terutama di Kabupaten Bangkalan, menjadikan Pemprov Jatim menaruh atensi besar penanganan Covid-19 di daerah lain.

“Kami menaruh perhatian besar untuk tempat berisiko penularan, yang mana di situ banyak kedatangan PMI. Nomor satu di Sampang, Pamekasan, Bangkalan. Itu menjadi perhatian serius kami,” ujarnya.

Pelbagai penanganan, kata Herlin, sudah dilakukan untuk menekan penyebaran atau penularan Virus Varian Delta ini secara lebih luas secara lokal. “Jadi begitu ada (kasus baru, red) segera kami tangani supaya jangan sampai menular ke sekitarnya.”

Total sudah ada delapan kasus penularan Virus Varian Delta yang ditemukan di Jatim, yang mana lima kasus di antaranya ditemukan baru-baru ini dari hasil genome sequencing.

Herlin memastikan semua kasus penularan Virus Corona Varian Delta itu ditemukan pada pasien asal Bangkalan. Baik mereka yang terjaring penyekatan di Suramadu maupun pasien rujukan ke Surabaya.

Delapan pasien terinfeksi Virus Corona Varian Delta itu saat ini dirawat di tiga rumah sakit di Surabaya dan satu rumah sakit di Bojonegoro. Tiga pasien awal yang ditemukan kondisinya sudah membaik.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs