Jumat, 22 November 2024

Antisipasi Penumpukan di Suramadu, Polres Tanjung Perak Koordinasi dengan Pihak Bangkalan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Situasi di posko pemeriksaan swab antigen di sisi Surabaya sebelum Jembatan Suramadu, Jumat (18/6/2021). Foto: Anton suarasurabaya.net

Polres Tanjung Perak berkoordinasi dengan pihak berwenang di Bangkalan untuk melakukan penyisiran pengendara dari Pulau Madura ke Surabaya. Diharapkan, dengan penyekatan dua sisi, flow kendaraan yang masuk Surabaya lebih lancar dan tertib karena tidak terjadi penumpukan.

“Tentunya kami koordinasi dengan sisi Bangkalan, untuk membantu pengaturan. Sehingga di jam-jam itu tidak terjadi penumpukan yang langsung brol. Kalau di sana disisir juga kan meringankan dari sisi Suramadu,” kata AKBP Ganis Setyaningrum Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (18/6/2021) pagi.

Hal ini sebelumnya juga disampaikan oleh Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama R Abdul Latif Amin Imron Bupati Bangkalan saat memantau penyekatan di Suramadu sisi Surabaya, Rabu (16/6/2021) kemarin. Keduanya sempat memimpin persiapan penyekatan di Suramadu sisi Bangkalan, yang dimulai sejak Kamis (17/6/2021) kemarin.

Petugas sedang memeriksa kelengkapan surat keterangan negatif Covid-19 pengguna jalan yang melewati Jembatan Suramadu dan masuk Surabaya, Jumat (18/6/2021). Foto: Anton suarasurabaya.net

Seperti yang diketahui pada Jumat (18/6/2021) pagi, beredar video saling dorong di posko penyekatan Jembatan Suramadu hingga membuat petugas dari tim gabungan dan tenaga kesehatan kewalahan.

Ganis mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Masyarakat datang dari arah Madura menuju ke Surabaya secara bersama-sama.

“Situasi pagi tadi, sepertinya volume kendaraan mulai jam 4 cukup padat sekali. Mereka tampaknya berangkat bersama-sama. Banyaknya kendaraan roda 2 dari Madura ke Surabaya,” ujarnya.

Sesampainya di posko, seharusnya petugas melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang ingin masuk ke Surabaya. Namun, lanjutnya, karena banyaknya pengendara yang mengantre dan terburu-buru, akhirnya saling dorong terjadi di posko penyekatan itu.

Ganis mengatakan, masyarakat yang terburu-buru itu beralasan karena takut terlambat bekerja. Sehingga ia menegaskan, masyarakat dapat mengurus surat negatif hasil tes Covid atau surat jalan pada malam hari, sebelum berangkat kerja keesokan harinya.

“Kalau kata mereka takut terlambat (kerja). Sudah saya sampaikan posko ini kan 1×24 jam, silahkan kalau pulang lalu tahu suratnya habis besok, silakan malamnya mengurus. Kan, lebih landai. Pagi pas berangkat kerja tinggal menunjukkan saja, enak,” lanjutnya.

Penyekatan kendaraan dari arah Pulau Madura ke Surabaya di posko Suramadu ini, rencananya akan terus berlangsung hingga perkembangan kasus Covid-19 melandai.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs