Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengungkapkan, Virus Corona Varian Delta atau B1617.2 yang pertama kali menyebar di India sudah banyak ditemukan di Indonesia.
Berdasarkan hasil pelacakan Kementerian Kesehatan, virus hasil mutasi itu terdeteksi di tiga daerah yang memiliki tingkat penyebaran tinggi atau di zona merah.
Bahkan, Budi Gunadi menyebut virus asal India tersebut mendominasi kasus baru di Bangkalan, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Kudus, Jawa Tengah.
Merujuk data Satgas Penanganan Covid-19 per 14 Juni 2021, kasus harian di DKI Jakarta sebanyak 2.772. Lalu, di Jawa Tengah 1.400 kasus, dan Jawa Timur 403 kasus.
“Beberapa daerah seperti Kudus, DKI Jakarta, Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian delta B1617.2 atau varian dari India mendominasi,” ujarnya sore hari ini, Senin (14/6/2021), sesudah rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta.
Walau pun virus varian baru itu tidak lebih mematikan dari virus awal yang ditemukan di Wuhan, China, tapi virus dari India lebih cepat penularannya.
Kata Budi Gunadi, perkembangan baru tersebut sudah disampaikan kepada Joko Widodo Presiden. Kemudian, Presiden memerintahkan seluruh jajarannya melakukan penanganan ekstra, dan mempercepat program vaksinasi.
“Karena ini penularannya lebih cepat walau pun tidak lebih mematikan, tapi kedua hal itu harus dipercepat implementasinya di lapangan,” tegasnya.
Dalam rapat kabinet, sambung Budi Gunadi, Presiden menginstruksikan supaya penerapan protokol kesehatan melalui PPKM mikro terutama daerah yang statusnya zona merah diperketat.
Secara khusus, Jokowi minta jajarannya mendisiplinkan tiga kegiatan masyarakat yang disinyalir memicu tingginya penyebaran kasus, yaitu kegiatan pariwisata, makan bersama di luar rumah, dan kerumunan di tempat umum.
Sementara itu, untuk akselerasi vaksinasi, Presiden memerintahkan penguatan koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta TNI-Polri.
Supaya bisa mencapai target vaksinasi satu juta dosis per hari, Presiden menugaskan pemerintah daerah menyuntikkan 600 ribu dosis per hari, dan TNI-Polri 400 ribu dosis per hari.(rid/iss)