Sabtu, 23 November 2024

Pantau Vaksinasi Massal di Sumenep, Gubernur Pastikan BOR RS di Sumenep 19 Persen

Laporan oleh Anton Kusnanto
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, beserta Forkopimda Jawa Timur meninjau peserta vaksinasi massal di pendopo agung Keraton Sumenep, Sabtu (12/6/2022). Foto: Istimewa

Forkopimda Jawa Timur, diantaranya Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, Mayjen TNI Suharyanto Pangdam V Brawijaya, serta Irjen Pol Dr. Nico Afinta Kapolda Jatim, pada Sabtu (12/6/2021) sore, meninjau vaksinasi massal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Didampingi pejabat utama (PJU) Polda Jatim, serta Forkopimda Kabupaten Sumenep, Bupati, Dandim dan Kapolres, Kabupaten Sumenep, peninjauan vaksinasi massal ini dilaksanakan di Pendopo Agung Keraton, Kabupaten Sumenep, Madura.

Sebelumnya, peninjauan juga sudah dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, diantaranya, Kediri, Lamongan, serta Bangkalan.

Untuk vaksinasi massal di Sumenep dilaksanakan di lima lokasi berbeda. Dengan target mencapai 1.500 orang, untuk prioritas sasaran lansia.

Lima lokasi yang digunakan sebagai tempat vaksinasi diantaranya, Pendopo Agung Keraton, Kantor Pemkab, Polres, Kodim dan Puskesmas Pamolokan.

Untuk setiap lokasi berjumlah 300 orang, guna mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat dilaksanakan vaksinasi.

Setelah meninjau peserta vaksinasi di pendopo agung Keraton Sumenep, Gubernur Jawa Timur menyebutkan, pada dasarnya di Sumenep ini kondisi pengendalian Covid-19 sangat bagus.

“Ini bisa dilihat dr Bed Occupancy Rate (BOR),” kata Khofifah, “BOR ICU untuk Rumahsakit di Sumenep adalah nol persen, sedangkan BOR Isolasi 19 persen,” lanjutnya. Khofifah juga menerangkan standar WHO untuk BOR adalah 60 persen.

Sementara itu terkait dengan Kabupaten Bangkalan, ada empat kecamatan yang masuk katagori zona merah, dan menjadi perhatian lebih seksama, diantaranya Kecamatan Geger, Klampis, Arosbaya dan Kecamatan Kota.

“Pemprov juga memastikan bahwa seluruh puskesmas harus bisa memberikan layanan kepada masyarakat dan tidak boleh ada layanan kesehatan yang terhenti. Seperti layanan persalinan serta layanan rawat jalan juga dipastikan berjalan seperti semula,” tegas Khofifah. (ton/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs