Sabtu, 23 November 2024

Potensi Besar, Metana Hidrat Diharap Mampu Penuhi Kebutuhan Energi Bersih di Masa Depan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan

Arifin Tasrif Menteri ESDM mengungkapkan potensi cadangan gas metana hidrat di Indonesia diperkirakan mencapai 850 triliun kaki kubik (TCF). Volume yang cukup besar yang bisa menjadi solusi kebutuhan energi bersih di masa depan.

“Volume itu setara dengan delapan kali lipat cadangan gas alam saat ini, sehingga kita berharap sumber energi alternatif baru ini akan mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.

Menteri ESDM menyampaikan itu di acara “Legal and Policy Framework for the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia’s Future Transitional Clean Energy,” Selasa (8/6/2021), seperti dilansir Antara.

Arifin mengatakan transisi dari energi fosil menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan, menjadi arah kebijakan energi nasional.

Oleh karena itu, kata dia, perlu ada usaha untuk mencari energi baru pengganti fosil yang bisa memenuhi kebutuhan energi yang makin meningkat.

Di Indonesia, menurutnya, berdasarkan penelitian tahun 2004, telah ditemukan potensi cadangan gas metana hidrat sebesar 850 TCF.

Menteri ESDM mengatakan pengembangan gas metana hidrat merupakan opsi energi yang lebih bersih bila dibandingkan dengan minyak bumi dan batu bara.

Ekstraksi dan produksi gas metana hidrat mampu menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan berperan dalam bauran energi.

“Indonesia perlu segera mengembangkan di mana ekstraksi dan produksinya akan memberikan solusi penyediaan energi baru, menjadi salah satu sumber pendapatan negara, dan dapat berperan dalam bauran energi masa depan Indonesia,” tambahnya.

Pada webinar itu, Tutuka Ariadji Dirjen Migas Kementerian ESDM mengatakan potensi 850 TCF itu berada di dua lokasi utama.

“Berdasarkan survei awal di tahun 2004, potensi cadangan metana hidrat ada di dua lokasi utama, yaitu perairan selatan Sumatera sampai ke arah barat laut Jawa sebesar 625 TCF dan di Selat Makassar sebanyak 233,2 TCF,” jelasnya.

Selain itu metana hidrat juga tersebar di lepas pantai Simeuleu, Palung Mentawai, Selat Sunda, Busur Depan Jawa, Lombok Utara, Selat Makassar, laut Sulawesi, Aru, Misool, Kumawa, Wigeo, Wokam, dan Salawati.(ant/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs