Sabtu, 23 November 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Sulit Mencapai 7 Persen

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi Rupiah melemah. Grafis: suarasurabaya.net

Mencermati pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan munculnya varian baru virus itu, Indonesia diprediksi sulit mengejar angka pertumbuhan ekonomi 7 persen.

Achmad Hafisz Tohir Anggota Komisi XI DPR RI bilang, pertumbuhan Indonesia diprediksi hanya mencapai 4,5 persen.

Hafisz mengemukakan pandangannya kalau angka 4,5 persen itu pun baru bisa dicapai bila serapan penerimaan negara berjalan 100 persen.

Pertumbuhan masih terganjal di tiga sektor. Baik produktivitas, birokrasi, dan regulasi.

“Sulit bagi pemerintah menembus target pertumbuhan 7 persen dengan hanya business as ussual,” kata Hafisz, Senin (7/6/2021).

Kata dia, pertumbuhan yang tinggi perlu didukung investasi dan ekspor yang kuat. Faktanya, dua sektor itu berkontribusi hanya 5 persen.

Menurut Hafisz, perlu perbaikan di dua sektor itu. Setidaknya, bila ingin mengejar pertumbuhan 7 persen, maka ekspor dan investasi harus tumbuh di atas 5-7,5 persen.

Hal yang terus mengganjal perekonomian nasional, kata dia, adalah program vaksinasi yang lambat.

Target 180 juta vaksin masih jauh dari harapan. Negara-negara lain di dunia, vaksinasinya cepat. Amerika Serikat, misalnya, sudah 2 juta vaksin per hari.

“Ini menjadi tantangan yang sulit bagi kita untuk kembali menuju normalisasi ekonomi dan kehidupan,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, kebijakan moneter Amerika Serikat juga masih mempengaruhi pasar global.

Inflasi yang terjadi di negeri Paman Sam itu menimbulkan tekanan pada kebijakan moneter global termasuk Indonesia.

“Untuk itu, kita harus bersiap jika bank sentral AS (The Fed) melakukan perubahan kebijakan moneter dengan mengurangi intervensi likuiditas, melakukan pengetatan, dan kenaikan suku bunga,” pungkas Hafisz.(faz/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs