Kementerian Kesehatan RI mengakui keterbatasan stok vaksin Covid-19 jadi kendala mencapai target vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik di berbagai wilayah Indonesia.
Karena kendala itu, vaksinasi yang ditargetkan diterima lima juta guru dan tenaga pendidik pada pekan kedua bulan Juni, terpaksa mundur dari jadwal.
Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Pemerintah urusan vaksinasi Covid-19 mengatakan, persediaan vaksin sempat menipis pada bulan April 2021. Sehingga, distribusinya tidak bisa sesuai rencana.
“Bulan April memang sempat ada keterbatasan stok vaksin. Tapi, sekarang stok vaksin ada 33 juta dosis yang sudah terdistribusi, dan cadangan 35 juta dosis,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Jumat (4/6/2021).
Tapi, Kementerian Kesehatan tidak bisa memastikan target vaksinasi untuk lima juta guru dan tenaga pendidikan tercapai bulan Agustus 2021.
Menurutnya, target vaksinasi bukan cuma tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tapi juga Kemendikbudristek, Kementerian Dalam Negeri, dan pemerintah daerah.
“Kami berharap koordinasi antara dinas kesehatan dengan dinas pendidikan di kabupaten/kota semakin kuat,” tegas Nadia.
Sebelumnya, Nadiem Makarim Mendikbudristek menyampaikan vaksinasi dosis pertama baru diterima 1,54 juta guru dan tenaga kependidikan secara nasional.
Sementara, pemerintah berencana mulai menerapkan sistem pembelajaran tatap muka di sekolah pada Juli 2021, dengan catatan guru dan tenaga pendidiknya sudah vaksinasi.
Supaya rencana pembelajaran tatap muka bisa berlangsung, Kemendikbudristek pasang target vaksinasi untuk 5,6 juta guru dan tenaga pendidik tercapai pada bulan Agustus tahun ini. (rid/frh/iss)