Sabtu, 23 November 2024

Rapid Test Antigen Daur Ulang Adalah Kejahatan Besar dan Korporasi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Anshori Siregar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Foto: DPR RI

Anshori Siregar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menegaskan kasus penggunaan alat kesehatan rapid test antigen daur ulang oleh oknum eks pegawai PT Kimia Farma Diagnostik merupakan sebuah kejahatan korporasi, dan tidak bisa ditolerir.

Dia meminta kasus ini ditangani dengan cepat, tepat, dan tegas agar tidak terulang di kemudian hari.

“Teman-teman Anggota Komisi IX DPR RI bilang bahwa ini adalah kejahatan korporasi, ini adalah kejahatan besar yang harus cepat kita tanggulangi,” ungkap Anshori dalam keterangannya, Sabtu (29/5/2021).

Sebelumnya, Tim Kunspek Komisi IX DPR RI menggali informasi penyalahgunaan rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.

Sekadar diketahui, selama pandemi Covid-19, rapid test antigen dan RT-PCR digunakan sebagai syarat administrasi utama bagi sebagian besar moda transportasi.

Namun, pada akhir April 2021, publik dikejutkan dengan praktik jasa daur ulang alat kesehatan rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.

Anshori juga meminta agar kasus ini ditangani tegas. Dia mendorong pemerintah mencabut izin penyelenggaraan tes cepat Covid-19 di Bandara Internasional Kualanamu dan Laboratorium Kimia Farma Diagnostik yang ada di Jalan R.A. Kartini Medan.

“Kita sudah mengintruksikan juga bahwa izin lab yang ada di Jalan Kartini harus segera dicabut,” tegasnya.

Dalam pertemuan di Bandara Kualanamu, Jumat (28/5/2021) tersebut, lanjut Ansory, Komisi IX meminta jawaban secara tertulis dan terperinci dari masing-masing stakeholder yang diundang seperti Kadis Kesehatan Sumut, PT Kimia Farma Sumut, KKP Kemenkes Sumut, Badan Otorita Bandara Kualanamu dan lainnya.

“Kalau jawaban-jawaban yang kita undang tadi kurang memuaskan, maka kita akan panggil Gubernur Sumut, Pangdam dan Kapolda Sumut ke Komisi IX DPR RI untuk mendalami lagi kasus ini. Agar jangan sampai terjadi lagi di negara kita, apalagi ini kan bandara internasional. Ini adalah sesuatu yang serius yang harus kita tangani dan tidak boleh lengah dengan kejadian ini,” pungkas dia.(faz/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs