Orang Tua Berperan Atasi FOMO Negatif Anak

Maraknya penggunaan media sosial di tengah perkembangan teknologi menimbulkan berbagai dampak pada anak, salah satunya FOMO (Fear of Missing Out) atau khawatir yang berlebihan atau ketakutan yang muncul ketika tidak mengikuti suatu tren yang berlangsung.

Menanggapi fenomena tersebut, Merlianny Effendy M.E. Social Media Management menilai peran orang tua sangat dibutuhkan untuk atasi FOMO yang dialami oleh anak dalam bermedia sosial.

“Kalau di anak muda itu emang cukup terkenal yang FOMO. Misalnya lagi tren apa gak ikut, dia FOMO, ada tempat makan baru gak ikut FOMO, gak ikut challenge baru FOMO,” ujar Merlianny pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (29/5/2021).

Menurutnya jika untuk sesuatu yang positif, mengalami FOMO itu diperbolehkan. Sebaliknya, jika untuk hal-hal yang kurang mendidik, tidak memberikan nilai tambah yang positif, FOMO bisa dikatakan tidak penting.

Sehingga perlu adanya peran orang tua untuk atasi FOMO negatif pada anak.

“Makanya peran orang tua sangat penting sekali sih, karena kebanyakan yang gampang terseret FOMO ke arah yang kurang baik itu biasanya usia remaja, usia di mana masih mencari jati diri,” katanya.

Orang tua, dikatakan, penting untuk melek teknologi termasuk dalam menggunakan media sosial. Sehingga orang tua bisa tahu tren apa yang sedang terjadi beserta bagaimana dampaknya.

“Sebenarnya dengan mereka connected (terhubung dengan jaringan termasuk media sosial), justru lebih cepat mendeteksi,” tambahnya.

Namun bagaimana dengan orang tua yang sudah terlanjur gaptek dan sibuk bekerja?

“Bisa dibilang punya lingkungan orang tua yang connected. Jadi papa mamanya juga bisa bergaul dengan teman-temannya yang connected. Misalnya pada perkumpulan orang tua murid maupun kompleks perumahan, kadang-kadang kan bisa jadi saling info kalau kita jalin relasi yang baik, bisa saling bantu,” kata Merlianny.(frh/iss)