Jumat, 22 November 2024

Negara-Negara Muslim Upayakan Penyelidikan PBB atas Konflik Palestina

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
ilustrasi-ketegangan-israel-palestina Ilustrasi. Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di Gaza (12/5/2021). Foto: Antara

Negara-negara Muslim meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelidiki kemungkinan kejahatan yang dilakukan selama konflik 11 hari antara Israel dan Hamas, kelompok militer Palestina, serta untuk menetapkan tanggung jawab komando.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus tentang konflik terbaru pada Kamis (27/5/2021) atas permintaan Pakistan, sebagai koordinator Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan negara Palestina.

Negara-negara itu mengajukan rancangan resolusi pada Selasa (25/5/2021) malam dengan akan membentuk komisi penyelidikan internasional independen untuk menyelidiki semua pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan di Israel, sejak 13 April.

Rancangan resolusi itu juga akan memeriksa semua akar penyebab yang mendasari pelanggaran HAM, ketegangan, dan ketidakstabilan, “termasuk diskriminasi dan penindasan sistematis berdasarkan identitas nasional, etnis, ras, atau agama”.

Tim independen akan mengumpulkan dan menganalisis bukti kejahatan yang dilakukan, termasuk materi forensik, “untuk memaksimalkan kemungkinan diterimanya dalam proses hukum”.

Tim independen juga akan mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab untuk mencoba dan mengakhiri impunitas serta memastikan akuntabilitas hukum.

Meirav Eilon Shahar, duta besar Israel untuk PBB di Jenewa membuat pernyataan di Twitter, pekan lalu, bahwa sesi “menargetkan Israel adalah bukti agenda anti-Israel yang jelas dari badan ini (Dewan Hak Asasi PBB,red)”.

Sejak dibentuk pada 2006 silam, Dewan Hak Asasi PBB sebagai forum yang beranggotakan 47 orang telah mengadakan delapan sesi khusus yang mengutuk Israel dan melakukan beberapa penyelidikan atas dugaan kejahatan perang.

Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Biden Presiden bergabung kembali dengan forum itu setelah pemerintahan Trump berhenti menuduhnya sebagai bias anti-Israel. Delegasi AS saat ini memiliki status pengamat tetapi tidak memiliki suara.

Antony Blinken Menteri Luar Negeri AS mengunjungi Timur Tengah Selasa (25/5/2021) waktu setempat dan berjanji Washington akan memberi bantuan baru untuk membangun kembali Gaza sebagai bagian dari upaya meningkatkan gencatan senjata Hamas dan Israel.(ant/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs