Selama Operasi Ketupat Semeru 2021 Pelanggaran Lalu Lintas di Surabaya Naik

Jumlah Pelanggaran lalu lintas di Surabaya naik selama Operasi Ketupat Semeru 2021, jika dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini mencapai 512,4 persen.

Hal tersebut disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir dalam keterangan pers pada Selasa (18/5/2021) di kantor Satlantas Polrestabes Surabaya.

Operasi Ketupat Semeru 2021 ini bertepatan dengan masa larangan mudik 2021 yakni pada 6-17 Mei 2021.

“Pada Operasi Ketupat Semeru 2020, pelanggaran lalu lintas di Surabaya hanya 368 karena ada PSBB. Sedangkan tahun ini mencapai 2.364 pelanggaran,” Isir merinci.

Dikatakannya, dari jumlah tersebut, yang dilakukan teguran sebanyal 412 kasus. Selebihnya dilakukan tilang melalui INCAR dan CCTV.

Penindakan juga dilakukan kepada knalpot kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau knalpot brong, denga jumlah total 567 sepeda motor.

Sementata untuk data kecelakaan, selama 12 hari Operasi Ketupat Semeru 2021, ada 24 kecelakaan lalu lintas. Naik 14 persen jika dibandingkan tahun 2020 yang hanya 20 kasus.

“Secara kualitatif, kejadian fatal kecelakaan, ada 4 warga terlibat kecelakaan yang meninggal dunia,” lanjut Isir.

Menurut Isir, Operasi Ketupat Semeru 2021 berlangsung cukup baik. Dari 13 titik penyekatan, ada 18.985 kendaraan yang keluar masuk dan dilakukan pemeriksaan. Dari jumlah tersebut, yang diputar balik sebanyak 1.421 kendaraan.

Untuk kasus keamanan dan ketertiban masyarakat, Kombes Isir menjelaskan terdapat penurunan secara keseluruhan sebesar 12,3% dibanding tahun sebelumnya.

Isir merinci tindak pidana pencurian dengan kekerasam sebanyak 3 kasus, pencurian dengan pemberatan sebanyak 10 kasus dan Curanmor 10 kasus.

“Saat ini sedang dilkaukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap,” tegas Isir. (ton/iss)