Thuzar Wint Lwin Miss Myanmar menyabet gelar Kostum Nasional Terbaik di ajang Miss Universe pada Minggu (16/5/2021) malam dengan pernyataan politik yang kuat.
Lwin, 22 tahun mengacungkan tanda “Berdoa untuk Myanmar” saat dia berjalan di atas panggung, membahas krisis politik negaranya saat ini.
Peserta kontes kecantikan itu telah menjalankan misinya untuk menyoroti apa yang sedang terjadi di Myanmar saat dia mewakili negaranya di Miss Universe, yang diadakan tahun ini di Hollywood, Florida, Amerika Serikat.
“Mereka membunuh orang-orang kami seperti binatang,” katanya seperti dikutip Antara dari The New York Times. “Di mana umat manusia? Kami tidak berdaya di sini.”
Lwin sempat didera musibah pada seminggu awal kompetisi di Miss Universe. Koper yang berisi semua pakaian Lwin – termasuk kostum nasional aslinya – untuk kompetisi tersebut dihilangkan oleh maskapai penerbangan.
Dia terpaksa harus meminjam pakaian dari beberapa kontestan sementara penyelenggara membantunya mendapatkan gaun malam.
Orang-orang dari Myanmar yang tinggal di AS juga dapat mengirim Lwin pakaian tradisional untuk tampil di panggung kontes kostum nasional.
Thuzar Wint Lwin adalah satu di antara puluhan selebritas, aktor, influencer media sosial, dan olahragawan Myanmar yang telah menyuarakan penentangan terhadap kudeta, di mana pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi digulingkan dan ditahan.
Setidaknya 790 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik. Dikatakan lebih dari 5.000 orang telah ditangkap, dengan sekitar 4.000 masih ditahan – termasuk beberapa selebriti.
Thuzar Wint Lwin tidak berhasil mencapai babak terakhir kompetisi Miss Universe, tetapi ia memenangkan penghargaan untuk Kostum Nasional Terbaik, yang didasarkan pada kostum etnis orang Chin-nya dari Myanmar barat laut, di mana pertempuran berkecamuk dalam beberapa hari terakhir antara tentara dan pejuang milisi anti-junta.(ant/iss)