Sabtu, 23 November 2024

Unicef Desak Negara G7 Berbagi Vaksin Covax

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Vaksin AstraZeneca. Foto: Reuters/Antara

Pemimpin UNICEF meminta negara-negara G7 menyumbangkan persediaan vaksinnya dalam skema berbagi Covax sebagai langkah darurat untuk mengatasi kekurangan yang disebabkan gangguan ekspor vaksin India.

India telah menahan ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi Serum Institute, yang dijanjikan Covax digunakan oleh negara yang sedang berjuang dalam infeksi gelombang kedua itu.

PBB Unicef yang terlibat dalam pendistribusian vaksin melalui Covax memperkirakan kekurangan pasokan sebesar 140 juta dosis ada pada akhir Mei dan sekitar 190 juta pada akhir Juni.

“Pembagian dosis berlebih dengan segera adalah langkah minimal, mendasar, dan kebutuhan darurat, dan itu yang dibutuhkan saat ini,” kata Henrietta Fore Direktur Eksekutif UNICEF dikutip Antara dari Reuters, Senin (17/5/2021).

Dia juga menambahkan hal itu bisa membantu mencegah negara-negara yang rentan dari infeksi global selanjutnya.

Ketika para pemimpin G7 mempersiapkan pertemuan di Britain bulan depan, kepala WHO minggu lalu mengecam “malapetaka moral” dari kesenjangan vaksin, mendesak negara-negara maju mendonasikan dosis daripada memakainya untuk anak-anak yang kurang rentan terhadap penyakit parah.

Mengutip penelitan baru dari Airfinity, perusahaan informasi dan anailitik ilmiah, Fore mengatakan bahwa negara-negara G7 bisa mendonasikan sekitar 153 juta dosis jika mereka membagikan hanya 20 persen dari pasokan yang tersedia selama Juni, Juli dan Agustus.

Ini bisa dilakukan sambil tetap berkomitmen untuk memvaksin warganya sendiri, katanya tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

Covax yang beroperasi bersama WHO dan aliansi vaksin GAVI sangat bergantung pada suntikan AstraZeneca yang menyumbang sebagian besar vaksin untuk peluncuran awal dan berupaya mencapai persediaan 2 miliar dosis tahun ini.

Unicef mengungkapkan bahwa keterbatasan manufaktur lain di luar India juga memperlambat pasokan dosis COVAX. Tetapi penundaan ini diperkirakan akan berakhir pada akhir Juni.(frh/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs