Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan kebijakan pemeriksaan Covid-19 secara acak, di sejumlah jalur masuk Jakarta yang berbatasan dengan wilayah lain.
Pemeriksaan warga yang akan masuk Ibu Kota dimulai pada masa arus balik, atau sesudah larangan mudik berakhir 17 Mei mendatang.
Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta mengatakan, target utama tes acak itu adalah warga pemudik yang memakai kendaraan pribadi.
Karena, pemeriksaan pemudik penumpang angkutan umum seperti kereta atau pesawat sudah dilakukan petugas di stasiun dan bandara sebelum berangkat.
“Kami akan terapkan dua lapis screening. Pertama, dengan cara pemeriksaan acak di pintu-pintu masuk menuju Jabodetabek,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/5/2021).
Menurut Anies, kebijakan itu dilakukan karena masa liburan lebaran tahun lalu memicu kenaikan kasus, seiring tingginya mobilitas masyarakat.
Selain tes acak di pintu-pintu masuk Jakarta, pemantauan juga akan dilakukan di setiap kelurahan. Nantinya, kata Anies, Pengurus RT/RW, Lurah, dan Camat bertugas mencatat warganya yang baru datang dari kampung.
Para Ketua RT/RW di DKI bisa melaporkan warganya yang mudik sebanyak dua kali sehari lewat aplikasi khusus.
Anies berharap dua lapis pengawasan dan pemantauan Warga Jakarta yang mudik lalu kembali lagi ke Ibu Kota, efektif mencegah lonjakan kasus infeksi Virus Corona.
“Jadi, ada dua lapis screening. Yang pertama sebelum masuk (Jakarta), dan kedua begitu warga yang mudik sudah sampai di tempat tinggal,” tegasnya.
Seperti diketahui, pemerintah melarang masyarakat mudik pada masa libur Hari Raya Idulfitri, mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021.
Kebijakan tersebut diterapkan untuk mencegah lonjakan penyebaran Covid-19, di berbagai wilayah Indonesia.
Walau sudah ada larangan, faktanya masih banyak masyarakat yang memaksakan diri pulang kampung.(rid/tin)