Tradisi Ziarah Leluhur Tetap Berlangsung Meski Pandemi Belum Usai

Beberapa lokasi pemakaman atau tempat pemakaman umum (TPU) di Surabaya sejak Rabu (12/5/2021) pagi terlihat lebih ramai dibanding hari-hari sebelumnya. Menjelang Idulfitri 1442 H, masyarakat melaksanakan ziarah kepada leluhur, kerabat dan handai taulan yang sudah meninggal.

Selain TPU Ngagel, kawasan malam umum Menanggal juga ramah dikunjungi warga masyarakat. Tak jarang serombongan keluarga hadir di pemakaman tersebut. Kemudian mereka bersimpuh bersama memanjatkan doa bagi leluhur.

“Ini tradisi keluarga kami. Pandemi memang belum selesai, tapi tradisi keluarga kami tetap harus dijalankan. Pakai masker, tidak bergerombol, jaga jarak. Tetap harus dijalani juga. Yang penting ziarah leluhur,” terang Sukarno warga Menanggal, Rabu (12/5/2021).

Andai saja tidak ada pengetatan mudik Lebaran, lanjut Sukarno hari ini bersama keluarga sudah menuju Nganjuk untuk ziarah kerabat lainnya. Sayangnya ada pengetatan mudik Lebaran oleh pemerintah, sehingga tahun ini Sukarno bersma keluarga tidak berangkat ke Nganjuk.

“Barangkali tahun depan kami ziarah sekaligus silaturahmi kerabat di Nganjuk. Tahun ini, biarlah ziarah hanya di makam Menanggal saja. Gimana lagi. Kami juga khawatir kalau ke luar kota, pandemi Covid-19 juga mengkhawatirkan. Tahan dulu untuk mudik. Ziarah saja di dalam kota,” kata Sukarno.

Sedangkan menurut Rini Utami, Rabu (12/5/2021) ini memang secara khusus hanya untuk ziarah bersama kerabat. “Habis gimana lagi. Bisanya ziarah saja ke si mbah, dan keluarga lainnya yang sudah meninggal. Tidak usah mudik. Masih ada keluarga di luar kota. Tahun ini stop dulu,” ujar Rini yang tinggal di kawasan Pagesangan.

Ziarah kepada leluhur dan kerabat bagi warga masyarakat memang jadi ritual yang dijalani setiap jelang Idul Fitri. Tapi, pengetatan mudik dan pandemi membuat sebagian orang akhirnya tak lagi bisa menziarahi leluhur dan kerabagnya.(tok/iss)