Sabtu, 23 November 2024

Kapolri Sebut Penyekatan Bisa Turunkan Angka Mudik Sampai 70 Persen

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Foto udara kemacetan di KM 29 di check point penyekatan Tol Cikarang Barat KM 31, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/5/2021). Foto: Antara

Jendral (Pol) Listyo Sigit Prabowo Kepala Kepolisian Republik Indonesia menyebut bahwa kebijakan penyekatan arus mudik lebaran bisa menurunkan angka pemudik sampai dengan 70 persen.

Pernyataan Ini disampaikan Kapolri setelah melakukan peninjauan di wilayah penyeberangan laut yang ada di Bakauheni, Merak dan kemudian penyekatan yang dilaksanakan di Jawa Tengah, dan hari ini, Rabu (12/5/2021) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Dari kegiatan yang ada kami mendapatkan informasi bahwa memang terjadi angka yang cukup baik. Dari hasil laporan bahwa kegiatan penyekatan ini bisa menurunkan arus mudik dari yang biasa normal sampai dengan 70%,” ujar Sigit dalam konferensi pers di Pos Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (12/5/2021).

Kapolri menjelaskan, penyekatan dilakukan tidak untuk melarang mudik, tetapi untuk menjaga keselamatan masyarakat dari Covid-19.

“Sekali lagi ini kami sampaikan kepada masyarakat bahwa pemerintah khususnya kami, aparat yang tergabung di dalam penyekatan ataupun peniadaan mudik tidak bermaksud untuk melarang masyarakat mudik, namun semua ini kami lakukan dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19,” tegasnya.

Menurut Sigit,  jika kegiatan penyekatan ini tidak dilakukan, maka penularan Covid-19 akan membahayakan keluarga yang usianya sudah lanjut.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa apabila kita tidak melakukan kegiatan ini dengan baik, maka kebiasaan mudik biasanya akan bersilaturahmi kepada keluarga yang tentunya usianya jauh lebih senior atau lebih lanjut yang tentunya itu ada risiko apabila terpapar maka risikonya tiga kali lipat daripada yang lebih muda,” kata dia.

“Makanya ini kita jaga betul jangan sampai di situasi mudik lebaran ini kemudian terjadi peningkatan angka Covid-19,” imbuhnya.

Kapolri menyampaikan permohonan maaf dan maklum dari masyarakat terkait kebijakan penyekatan ini. Kata Sigit, mudik tetap bisa dilaksanakan tapi dengan cara-cara masa kini yaitu dengan virtual menggunakan video yang bisa mengurangi risiko penularan namun silaturahmi tetap berjalan.

Sigit juga meminta kegiatan silaturahmi secara langsung di wilayah aglomerasi sebaiknya dihindari. Kapolri minta aparatnya tetap melakukan pengawasan dan penyekatan.

“Kemudian yang akan dihadapi setelah ini oleh rekan-rekan adalah kegiatan yang berada di wilayah aglomerasi karena memang pasti akan ada kegiatan yang berada di satu provinsi, ada kegiatan di wilayah-wilayah kabupaten saling berkunjung saling bersilaturahmi. Tadi sudah disampaikan lebih baik dihindari, namun kami tetap harus melakukan kegiatan kegiatan pengawasan dan penyekatan terkait dengan pengawasan secara ketat terhadap protokol kesehatan,” ujar Kapolri.

Untuk itu, Sigit mengingatkan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro terus ditingkatkan.

“Saya ingatkan untuk rekan-rekan PPKM mikro yang ada di wilayah-wilayah tujuan mudik, tolong betul-betul ditingkatkan sehingga setiap tamu yang kemungkinan ada juga yang lolos dari kegiatan penyekatan untuk kemudian dilaksanakan pemeriksaan,” terangnya.

PPKM mikro dilakukan agar semua yang masuk ke wilayah mudik dalam kondisi sehat dalam kondisi sudah diperiksa dan yakin bahwa mereka dalam posisi negatif dari Covid-19.

Kemudian untuk arus balik nanti dari pelabuhan Bakauheni kemudian Jakarta, lanjut Sigit, PPKM mikronya agar diperkuat sehingga kemungkinan akan meningkatnya angka Covid bisa terjaga.

Dia berharap angka Civid-19 bisa ditekan di bawah 10.000, sehingga program-program yang lain terkait dengan kegiatan pemulihan ekonomi nasional pun  diharapkan bisa berjalan.(faz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs