Sabtu, 23 November 2024

Hilal Belum Terlihat, BMKG Prediksi Rabu Besok Masih Ramadan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi - Melihat hilal untuk menentukan awal Ramadan dan Idulfitri. Foto: BMKG

Berdasarkan data perhitungan atau hisab hilal Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (11/5/2021), tinggi hilal berkisar antara -5,61° di Jayapura sampai dengan -4,37° di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Karena itu konjungsia atau ijtimak hilal belum terjadi.

Sebab itulah BMKG memprediksi, proses rukyat atau pemantauan hilal penentuan awal Syawal 1442 Hijriah itu akan menentukan bahwa Rabu (12/5/2021) besok masih masuk bulan suci Ramadan 1442 H.

“Secara astronomi, tinggi hilal sore ini di seluruh Indonesia adalah minus. Maka pengamatan hilal tanggal 11 ini tidak akan nampak hilalnya sehingga tanggal 12 Mei masih Ramadan,” kata Rahmat Triyono Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG dilansir Antara.

Sementara itu, kata Rahmat, berdasarkan data hisab hilal untuk tanggal Rabu (12/5/2021), tinggi hilal berkisar antara 4,48° di Merauke sampai dengan 6.05° di Sabang pada sore hari atau menjelang magrib. Karena tinggi hilal di seluruh Indonesia sudah positif, maka kemungkinan besar hari itu akan tampak hilal.

“Sehingga setelah matahari tenggelam, tanggal 12 Mei diprediksi sudah memasuki bulan baru,” ujar dia melanjutkan.

Rahmat menegaskan, data itu masih bersifat prediksi sesuai hisab hilal dan rukyat BMKG. Penetapan tanggal 1 Syawal 1442 H adalah kewenangan Menteri Agama RI melalui Sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada 11 Mei 2021.

BMKG melakukan rukyat atau pemantauan hilal awal Syawal 1442 Hijriah selama dua hari, yakni pada 11 dan 12 Mei, di 29 titik yang ada di seluruh Indonesia.

Pemantauan hilal dilakukan di antaranya di danau Sentani Papua, Gedung Bupati Sarmi Provinsi Papua, Rooftop Hotel Kriyad Papua, Tugu Christina Ambon, Tower Observatori hilal BMKG Ternate, pantai Wolulu Sulteng.

Kemudian di GTC Makassar, Gedung Rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Gedung Observasi Hisab Rukyat Kemenag Sulteng, Rooftop Mega Trade Center Manado, Tower Masjid Balikpapan Islamic Center, Dermaga Kokar NTT, Balkon Hotel Aston Kupang.

Lalu di Tower SMA Astha Hanas Subang, Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Mess Pemda Bengkulu, Gedung Kebudayaan Padang, Kantor Stageof Deli Serdang, Kantor BBMKG Wilayah I Medan, hingga Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Kemenag Aceh.

Adapun proses atau mekanisme pengamatan (rukyat Hilal) oleh BMKG sebagai pendukung penentuan awal bulan Qomariah (Hijriyah) adalah bahwa pengamatan dimulai tiga jam sebelum matahari terbenam sampai dengan dengan 30 menit setelah bulan terbenam (malam hari setelah maghrib).

Rukyatul Hilal oleh BMKG ini akan memanfaatkan teleskop yang dihubungkan dengan komputer dan kamera serta dipadukan dengan teknologi informasi. Sehingga saat pengamatan berlangsung, kecerlangan cahaya Hilal akan terekam oleh detektor di teleskop yang otomatis mengikuti perubahan posisi Bulan di ufuk Barat.(ant/dfn/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs