Kunta Wibawa Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI mengemukakan indikator makro ekonomi menunjukkan pemulihan berkat pemberian stimulus dari pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Kita menyadari bahwa stimulus yang kita gelontorkan itu memang mengenai sasaran. Penyerapan PEN ini mampu memperbaiki ekonomi yang melemah akibat pandemi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/5/2021) malam.
Laporan 31 April 2021 menunjukkan program PEN telah terealisasi sebesar, Rp155,6 triliun atau sebesar 22,3 persen dari pagu Rp699,43 triliun.
Kunta mengatakan pemerintah tidak hanya menggelontorkan dana dukungan dari sisi permintaan masyarakat tapi juga membuka keran permintaan termasuk mendukung pembiayaan bagi UMKM.
“Dari sisi pembiayaan UMKM, pemerintah memberikan stimulus subsidi bunga kredit, dengan begitu mereka bisa berusaha kembali, arus kasnya tidak terganggu, kita juga mendorong dari sisi permintaan supaya masyarakat belanja,” katanya seperti yang dilansir Antara.
Dengan target seperti itu, kata Kunta, menunjukkan stimulus program PEN sudah sesuai dan mencapai targetnya.
Hal inilah yang diyakini oleh Kunta bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju ke nol persen dari posisi minus. Pemerintah berharap pada kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan meningkat sekitar 4,5 persen hingga 5,3 persen.
“Peningkatan 7 persen diperkirakan akan terjadi pada kuartal kedua 2021. Memang, pekerjaan rumah kita nanti di kuartal kedua, kita juga terus akan mendorong percepatan dari belanja dan belanja ini tidak hanya belanja PEN, tapi belanja dari Kementerian/Lembaga,” kata Kunta.
Pernyataan Kunta Wibawa ini didukung juga oleh Piter Abdullah, Research Director CORE Indonesia.
“Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, tahun ini pencapaian dalam hal penyerapan anggaran PEN jauh lebih baik. Memang Pemerintah sudah sejak awal pandemi, memang fokus sekali dengan realisasi-realisasi anggaran PEN,” ujarnya.
Piter juga mengatakan Pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi, terlebih lagi bukan hanya stimulus dalam bentuk bantuan sosial, ada juga stimulus pelonggaran PPnBM, stimulus PPN, itu adalah upaya meningkatkan permintaan, mendorong kelompok masyarakat kelas menengah atas untuk berbelanja.
“Masyarakat kelas menengah atas sudah kembali berbelanja. Selama ini mereka simpan di perbankan,” kata Piter.(ant/tin)