Sabtu, 23 November 2024

Pekerja Migran yang Positif Covid-19 di RSLI Mengalami Syok

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sejumlah pekerja migran saat dirujuk ke RSLI Surabaya dari Asrama Haji karena dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa

Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya menyatakan, rata-rata pasien pekerja migran yang menjalani perawatan isolasi Covid-19 mengalami syok.

Sita Pramesthi salah satu relawan Program Pendampingan Keluaga Pasien Covid-19 (PPKPC) RSLI mengatakan itu, Jumat (7/5/2021).

“Sejak pulang dari negara tempat mereka bekerja, mereka berharap segera tiba ke daerah asal dan bertemu sanak saudara untuk merayakan Idulfitri,” katanya.

Para pekerja migran itu tidak menyangka, setibanya di Indonesia mereka terkonfirmasi Covid-19 dan harus menjalani isolasi dan perawatan di RSLI.

Ditambah lagi, sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan, para pekerja migran ini meskipun sudah dinyatakan negatif harus menjalani perawatan isolasi minimal 14 hari.

“Harapan mereka untuk bisa merayakan lebaran bersama keluarga di rumahnya pun sirna. Itu yang menjadikan mereka syok,” ujar Sita.

RSLI pun menyiapkan sejumlah hal. Pertama, penanganan kejiwaan bagi pasien oleh Mayor laut (K/W) dr Ni Kadek Ratnadewi, dokter spesialis kesehatan jiwa RSLI.

Kemudian, para relawan PPKPC RSLI sudah menyiapkan pelayanan konseling dan posko curhat melalui call center relawan pendamping yang ada.

“Pasien PMI yang belum bisa pulang hingga Idulfitri diberi beberapa alternatif solusi. Terutama dalam hal komunikasi dengan keluarga mereka di daerah,” kata Sita.

Sebab, kata Sita, kebanyakan pekerja migran ini masih memakai nomor ponsel dari negara asal tempat mereka bekerja dan sebagian belum terintegrasi dengan sistem WhatsApp.

“Kami pun menyarankan pihak keluarga mengirimkan nomor baru atau gawai baru untuk pasien, sehingga mereka bisa menelepon atau video call,” ujarnya.

RSLI juga memfasilitasi keluarga untuk menjenguk pasien dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Mereka bisa bertemu tapi terpisah oleh sekat.

“Yang penting mereka (pasien dan keluarga) bisa ketemu walau pun tetap berjarak dan tidak bisa bersentuhan fisik secara langsung,” ujarnya.

Relawan pendamping juga memberikan edukasi dan penjelasan bahwa langkah penanganan itu telah diatur pemerintah untuk kebaikan bersama.

Tidak hanya untuk kondisi kesehatan para pekerja migran, tapi juga untuk menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga dan seluruh masyarakat.

Upaya itu merupakan bagian dari antisipasi munculnya dan merebaknya virus SARS-Cov-2 mutasi baru yang sulit diduga daya sebar dan daya rusaknya.

Radian Jadid, Ketua Pelaksana PPKPC RSLI menegaskan, relawan PPKPC juga memberikan pendampingan dalam hal ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

Mereka akan memastikan pasien dalam keadaan nyaman selama perawatan, sesuai konsep be happy di RSLI, untuk mempercepat penguatan imun para pasien.

“RSLI selalu siap menangani PMI yang terkonfirmasi positif kiriman dari Asrama Haji,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, diperkirakan akan ada kedatangan sekitar 14 ribu PMI dari berbagai negara.

“Minggu awal ini kebanyakan masih dari asia tenggara. Baik dari Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam. Pekan depan diperkirakan dari timur tengah,” ujarnya.

Menurut data yang didapat PPKPC RSLI, sampai Jumat ini sudah ada sebanyak 5.896 pekerja migran yang sudah masuk ke Jawa Timur, 53 terkonfirmasi positif Covid-19.

Para pekerja migran ini, kata Radian, sebagian besar berasal dari Madura. Jumlahnya mencapai sepertiga dari total pekerja migran yang datang.

Sedangkan sisanya, mereka berasal dari sejumlah kabupaten/kota lain, merata dari berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti Jember, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Tuban, Nganjuk, dan Pacitan.

Mereka juga ada dari Tulungagung, Malang, Ngawi, Lumajang, Lamongan, Blitar, dan masing-masing satu orang dari Jepara, Kendal, Kudus (Jawa Tengah), serta Sleman (DIY), dan Lombok.(den/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs