Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya termasuk dalam 10 pemerintah daerah terbaik dalam perencanaan pembangunan daerah.
Pemprov Jatim termasuk 10 Pemprov terbaik bersama Jateng, Jabar, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Bali, Gorontalo, dan Sumatera Barat.
Sedangkan Pemkot Surabaya bersama Pemkot Bandung, Banjar Baru, Denpasar, Dumai, Jambi, Padang, Palembang, Semarang, dan Yogyakarta.
Di acara “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” kedua Pemda dapat apresiasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menerima penghargaan itu saat mengikuti acara secara virtual di Kantor Badan Penghubung Jatim, Jakarta Pusat.
Khofifah berterima kasih atas solidnya sinergitas dan harmonisasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, bahkan sampai ke tingkat terbawah.
“Alhamdulilah. Apresiasi ini tak lepas dari sinergitas dan harmonisasi Bupati/Wali Kota se-Jatim dalam inovasi pembangunan daerah masing-masing,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4/2021).
Sinkronisasi dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah berdasarkan agenda pembangunan nasional menurutnya wujud komitmen terhadap pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional.
“Ini penting dengan pertimbangan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat sesuai prinsip pembangunan holistik, tematik, terintegrasi dan spasial. Serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Pada 2022 mendatang, Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim akan menyesuaikan fokus pembangunan di Jatim dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional Tahun 2022.
Tema RKP Nasional 2022 adalah Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural. Maka fokus pembangunan di Jatim pada 2022 mendatang akan dia arahkan pada beberapa hal terkait.
Antara lain pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur wilayah selatan Jatim, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), serta reformasi pelayanan dasar seperti kesehatan.
“Ada beberapa isu strategis yang jadi prioritas pembangunan Jatim bahkan nasional seperti ketertinggalan infrastruktur di wilayah selatan Jatim, tingginya kemiskinan pedesaan, angka kematian ibu dan bayi, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dia berharap fokus pembangunan Jatim pada 2022 dapat mendukung terlaksananya tagline Jatim Bangkit.
Joko Widodo Presiden RI dalam sambutan acara tersebut mengatakan, Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran luar biasa dalam perencanaan pembangunan nasional.
Menurutnya, sebaik apapun perencanaan yang dibuat, pemerintah harus siap melakukan perubahan secara cepat sesuai tantangan dan peluang-peluang yang ada.
“Yang tidak berubah adalah tujuan utamanya. Untuk mensejahterakan rakyat, untuk memajukan bangsa, tetapi caranya sering berubah seiring tantangan dan peluang yang setiap saat bisa berubah,” ujarnya.
Jokowi menegaskan, sinergi kekuatan bangsa dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Mulai dari masalah kesehatan, perekonomian, disiplin protokol kesehatan, 3T, dan vaksinasi.
“Butuh keaktifan seluruh jajaran pemerintahan dari pusat sampai ke daerah. Demikian juga produktivitas dari kalangan industri kecil sampai besar,” ujarnya.
Suharso Monoarfa Menteri PPN/Kepala Bappenas bilang, hampir semua negara di dunia mencurahkan sumber daya yang ada untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
“Perkembangan Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, namun ada sejumlah daerah yang menunjukkan kenaikan, yaitu Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau,” kata dia.
Karena itulah Musrenbang Nasional 2021 ini membahas tentang rencana pembangunan 2022 mendatang, baik di tingkat pusat maupun daerah, seiring dengan tren perkembangan Covid-19 tersebut.(den/tin)