Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong 14 perusahaan dan anak usaha BUMN untuk menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini menjadi berita baik bagi para investor saham di Indonesia.
Mardani H. Maming Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) mendukung langkah Erick Thohir Menteri BUMN, yang akan melakukan penawaran umum saham perdana BUMN ke publik atau IPO sebanyak 14 perusahaan BUMN. Menurutnya, seluruh sektor dan perusahaan pelat merah yang akan melakukan IPO berpotensi meningkatkan kapitalisasi pasar di BEI.
“Dengan adanya tambahan dana dari IPO ke perusahaan dan anak usaha BUMN akan berpengaruh positif, terlebih jika dana hasil IPO digunakan untuk ekspansi bisnis dan meningkatkan value perusahaan BUMN itu sendiri,” ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/5/2021).
Ia mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut berpeluang untuk meningkatkan kinerja harga sahamnya pasca IPO karena penetapan IPO-nya menarik bagi pelaku pasar untuk melakukan akumulasi, sehingga terjadi apresiasi. Dipastikan, pasca IPO harga sahamnya melonjak dan membuat investor tertarik pada saham-saham tersebut.
“Tidak hanya lokal, saham-saham BUMN calon Tbk tersebut juga bakal diminati investor asing. Asalkan, BUMN tersebut berbisnis dengan baik, termasuk isu lingkungan dan memberikan nilai tambah,” ujanya.
Dia meyakini, langkah tersebut bagus untuk meningkatkan kinerja dalam jangka panjang secara berkesinambungan. Selain itu, Ia menilai rencana BUMN dan anak usaha BUMN masuk BEI melalui mekanisme IPO akan memperkuat daya saing perusahaan pelat merah tersebut.
“Apa yang dilakukan oleh Abang Menteri Erick Thohir ini sejatinya adalah upaya restrukturisasi atau perbaikan kinerja BUMN yang sangat progresif dibandingkan dengan Menteri BUMN sebelum-sebelumnya. Kami mendukung gebrakan ini dan berharap rencana IPO tersebut dapat terealisasi semuanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Karena selain untuk memperbaiki kinerja, melantainya BUMN di bursa bisa membuka kolaborasi dengan pengusaha lokal, daerah dan nasional. Jadi jangan hanya sinergi BUMN perlu sinergi dengan swasta. Karena kondisi perlu kolaborasi untuk memberikan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, 14 perusahaan dan anak usaha BUMN yang menggelar IPO di BEI adalah Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation, dan Bio Farma Vaksin.
Selanjutnya juga EDC and Payment Gateway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, Inalum Operating, MIND ID, dan Logam Mulia.(faz/dfn)