Sabtu, 23 November 2024

TNI AL Akui Kesulitan Evakuasi KRI Nanggala-402

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Laksamana Muda TNI Muhammad Ali Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal (tengah) saat jumpa pers di RSAL Dr Mintohardjo, Selasa (4/5/2021). Foto: Antara

TNI Angkatan Laut mengakui kesulitan mengevakuasi badan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) lalu.

Laksamana Muda TNI Muhammad Ali Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal saat jumpa pers di RSAL Dr Mintohardjo, Jakarta, mengatakan sejauh ini alat yang digunakan untuk evakuasi hanya mampu membawa bagian kecil badan kapal dari kedalaman 838 meter.

Menurutnya, perlu pengait untuk diikatkan ke KRI Nanggala-402 untuk mengangkat badan kapal yang tenggelam di dasar laut Bali.

“Untuk mengangkat memang agak susah mungkin, karena untuk menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan (untuk mengaitkan),” ucapnya dilansir dari Antara, Selasa (4/5/2021).

Kemungkinan, kata dia, pengait itu akan dicantolkan kepada penyelam yang menggunakan peralatan khusus agar bisa menyelam di kedalaman 838 meter tanpa membahayakan jiwanya. Selain itu, pengait juga bisa dicantolkan oleh robot khusus.

“Bisa penyelam, bisa robot. Kalau penyelam dia harus pakai baju khusus yang bisa sampai kedalaman segitu. Nah ini agak sulit, mungkin akan dibantu robot untuk pasang itu,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, saat ini, hanya bagian-bagian kecil yang bisa diangkat.

“Sampai saat ini mungkin hanya bagian-bagian kecil saja yang bisa diangkat. Kalau yang besar belum. Tapi akan kita update lagi terakhir apakah sudah bisa, tapi upaya ini terus kita lakukan,” katanya.

Ali juga mengatakan masih terus berupaya dalam melakukan evakuasi kapal buatan Jerman ini sampai batas waktu yang belum ditentukan bergantung kondisi alam di sekitar karamnya kapal.

“Masalah batas waktu itu tidak bisa ditentukan karena tergantung medan, situasi. Di mana di Laut Bali kita ketahui juga ada internal ‘wave’ yang beberapa waktu lalu kita sudah sampaikan,” ujar Ali.

Dia menambahkan dalam melakukan evakuasi, tim juga sangat hati-hati. Apalagi diketahui masih ada torpedo aktif yang ikut tenggelam bersama kapal.

“Jadi kita harus benar-benar hati-hati dan harus sabar. Jadi saya minta ke rekan-rekan media mohon sabar untuk bisa tunggu rekan-rekan kita. Kita juga siapkan KRI kita, ada KRI Rigel dan ada beberapa kapal lagi untuk pengamanan,” tambahnya.

Sebelumnya, sebanyak 53 awak kapal dinyatakan gugur dalam tenggelamnya KRI Nanggala-402 di kedalaman 838 meter dasar Laut Bali.(ant/frh/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs