Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel berbintang di Jawa Timur pada Maret 2021 meningkat meskipun tingkat kunjungan wisatawan mancanegara terus merosot.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, okupansi hotel berbintang pada Maret meningkat 3,81 poin persen dibandingkan Februari 2021.
Februari lalu tingkat okupansi hotel berbintang di Jatim hanya 36,39 persen. Persentase itu meningkat menjadi 40,20 persen pada Maret 2021.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama 2020 lalu, tingkat okupansi kamar hotel berbintang di Jatim pada Maret 2021 juga lebih baik. Meningkat 3,39 poin persen.
Pada Maret 2020 silam okupansi hotel tercatat merosot hingga mencapai hanya 36,81 persen karena terdampak cukup parah akibat Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir diikuti kebijakan pemerintah membuat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus merosot.
Data BPS pada Maret 2021 menunjukkan, kunjungan wisman ke Jatim merosot 24,64 persen dibandingkan Februari 2021. Dari 69 orang pada Februari jadi 52 orang Maret ini.
Dibandingkan bulan yang sama 2020 silam, jumlah kunjungan wisman itu merosot 99,10 persen. Pada Maret 2020 silam, kunjungan wisman masih di angka 5.774 orang.
Sementara, secara kumulatif sejak Januari-Maret 2021 penurunan jumlah kunjungan wisman terlihat cukup parah dibandingkan kurun waktu sama 2020.
Sepanjang Januari-Maret 2020 total kunjungan wisman masih di angka 34.521 orang. Sedangkan pada 2021 hanya 141 orang. Merosot sebanyak 99,59 persen.
Dadang Hardiawan Kepala BPS Jatim menjelaskan, BPS mencatat adanya peningkatan jumlah penduduk Indonesia di luar negeri yang pulang pada Maret 2021.
Jumlah penduduk Indonesia di luar negeri yang pulang pada Maret itu meningkat mencapai 112,5 persen dibandingkan Februari 2021.
“Ini mungkin karena fenomena lebaran. Mendekati lebaran Idulfitri ini memang cukup banyak pekerja migran yang pulang ke kampung halamannya,” katanya.
Dadang pun berharap, pada bulan-bulan yang akan datang, seiring terkendalinya Covid-19 di Indonesia dan di Jatim pada umumnya, kunjungan wisman semakin meningkat.
Dengan demikian, tingkat okupansi hotel di Jawa Timur meningkat dan bisnis perhotelan kembali bergairah berangsur-angsur pulih seperti sediakala.(den/iss)