Sabtu, 23 November 2024

Partai Gelora Sayangkan Dirut PT Kimia Farma Diagnostik yang Menolak Minta Maaf Soal Rapid Test Bekas

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Styandari Hakim, Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat DPN Partai Gelora Indonesia. Foto: Istimewa

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyayangkan pernyataan Adil Fadhilah Bulqini Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik yang menolak meminta maaf setelah lima karyawannya menjual rapid test Covid-19 bekas di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut) saat jumpa pers, Rabu (28/4/2021) lalu.

Padahal tindakan itu sangat berbahaya bisa meningkatkan ancaman lonjakan kasus positif selanjutnya dan menyangkut kepercayaan publik pada sistem testing Covid-19.

“Pernyataan menolak meminta maaf meski karyawannya tertangkap basah menjual rapid test bekas menunjukkan, yang bersangkutan kurang tanggap betapa merusaknya kejadian itu pada tingkat kepercayaan publik terhadap fasilitas-fasilitas testing yang ada,” kata Styandari Hakim, Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (1/5/2021).

Menurut Tyan – sapaan Styandari Hakim, pimpinan dan pembuat kebijakan harus paham betul bahwa penanganan Covid-19 ini urusan hidup dan penghidupan.

“Bayangkan berapa banyak nyawa manusia yang terdampak akibat ulah orang-orang tidak bertanggung jawab ini? Belum lagi kerugian ekonominya jika terjadi lonjakan kasus positif akibat kegagalan screening,” ujarnya.

Karena itu, Partai Gelora meminta agar pemerintah menegaskan kembali sense of urgency (keterdesakan) dalam penanganan pandemi Covid-19 terutama dalam menghadapi resiko kembali terjadinya surge atau lonjakan kasus positif Covid-19 pada masa libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini.

Sekadar diketahui, Polda Sumut telah menetapkan lima tersangka daur ulang swab test antigen stick untuk dipakai lagi dengan cara mencuci dan digunakan kembali kepada calon penumpang di Bandara Kualanamu.

Mereka adalah PM sebagai Branch Manajer Laboratorium Kimia Farma, berperan sebagai penanggungjawab laboratorium dan yang menyuruh melakukan penggunaan cutton buds swab antigen bekas. Kemudian tersangka SR; DJ; M dan R dengan peran masing-masing.

Partai Gelora mengingatkan situasi lonjakan kasus positif di India yang tidak terkendali telah mencapai 18 juta lebih dengan jumlah kematian dua ratus ribu lebih orang sebagai sebuah peringatan bagi Indonesia agar tidak bernasib seperti India.

“Pada hari Rabu (28 April 2021) saja kasus positif di India bertambah 379 ribu orang, menunjukkan betapa ganasnya Covid-19 jika tidak ditangani dengan baik. Apalagi dengan adanya varian-varian baru virus itu yang makin memudahkan penularan dan mempersulit testing,” kata Tyan.

Singapura saja, lanjut Tyan, juga baru mengumumkan terjadi pertambahan kasus positif di komunitas melonjak dalam seminggu terakhir ini. Sehingga pemerintah Singapura mempertimbangkan pemberlakuan kembali pembatasan aktivitas dan karantina wilayah.

“Ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa menganggap remeh potensi lonjakan kasus positif yang mungkin terjadi,” kata Ketua Bidang Yanmas DPN Partai Gelora Indonesia ini.

Partai Gelora menilai upaya vaksinasi yang dijalankan pemerintah sejauh ini sudah sangat baik. Namun, sangat disayangkan jika upaya itu tidak dibarengi disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Disamping itu, perlu adanya tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang secara tidak bertanggungjawab berusaha mencari keuntungan pribadi di tengah pandemi, termasuk juga para pimpinan dan pengambil keputusan yang tidak memiliki sense of urgency dalam menangani pandemi ini.

Partai Gelora juga mengusulkan agar pemerintah dapat mempertimbangkan untuk memfokuskan vaksinasi pada wilayah-wilayah zona merah dengan melakukan vaksinasi pada penduduk di wilayah-wilayah itu tanpa memandang kategori agar bisa mengejar target penurunan tingkat infeksi di sana.

“Penduduk di wilayah-wilayah tersebut sangat berpotensi menularkan Covid-19 ke daerah lain sehingga perlu dijadikan sebagai prioritas vaksinasi dikarenakan besarnya resiko lonjakan pasca liburan lebaran kali ini,” ujarnya.

Tyan mengajak seluruh untuk terus menjaga disiplin menjalankan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi agar pandemi Covid-19 dapat cepat diatasi.

“Masyarakat juga harus memiliki sense of urgency dalam mendukung dan melaksanakan program-program penanganan pandemi Covid-19 ini jika kita ingin melindungi orang-orang yang kita cintai dan kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkas dia.(faz/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs