Peringatan Nuzulul Quran yang jatuh pada hari ke 17 Ramadan, atau hari Kamis (29/4/2021) ini, Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) menggelar tauziah bersama ustaz Taqy Maliq. Pada kesempatan ini ustadz Taqy juga menjadi imam pelaksanaan salat isya’ dan tarawih.
Mengambil tema membumikan Alquran, ustaz Taqy mengingatkan generasi muda untuk menjadi generasi penghafal Alquran.
“Betapa pentingnya seorang anak menghafal Alquran, hingga nanti di akhirat dialah yang mengangkat derajat orangtuanya, dari hafalan Alqurannya,” Ustaz Taqy menjelaskan.
Mengingat pentingnya menghafal Alquran, ustaz Taqy juga mengimbau para orang tua untuk selalu mendorong anak-anaknya untuk menjadi penghafal Alquran.
Helmi M Noor, Humas Masjid Al Akbar menyatakan, sengaja memilih ustaz muda yang sedang populer di kalangan milenial dalam peringatan Nuzulul Quran tahun ini karena sebagai pengingat generasi muda untuk selalu mencintai Alquran.
Dari pengamatan suarasurabaya.net, kaum muda memang mendominasi jamaah Salat Tarawih pada hari ke-17 Ramadan kali ini. Meski dibatasi kuota jumlahnya, mereka tetap antisias memenuhi shaf yang sudah diatur berjarak.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat juga diberlakukan ketika baru memasuki masjid. Petugas memastikan jamaah menggunakan masker, mengecek suhu tubuh serta memberikan semprotan hand sanitizer.
Pada pelaksanaan salat tarawih malam ini pun, ustaz Taqy taat imbauan untuk memendekkan bacaan surat di masing-masing rakaat.
Helmi menegaskan, langkah ini untuk meningkatkan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah berjamaah di masjid Al Akbar.
Seperti diketahui, penerapan ibadah selama ramadan tahun ini di Masjid Al Akbar, diberlakukan tata cara baru demi meningkatkan kenyamanan serta memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan jamaah. Seperti, memendekkan bacaan surat pada saat Salat Tarawih.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, ramadan kali ini panitia juga tidak membagikan nasi bungkus setelah salat magrib berjamaah. Bahkan, warga yang datang ke Masjid Al Akbar menjelang waktu berbuka, diimbau untuk membawa takjil sendiri dari rumah.
Karena takjil untuk berbuka puasa hanya dibagikan kepada jamaah yang mengikuti Pengajian Ngabuburit yang dilaksanakan setiap hari selepas Shalat Ashar berjamaah.
Hal ini sebagai upaya mengurangi kerumunan jamaah di Masjid Al Akbar.
Masjid Al Akbar Surabaya juga berencana menggelar Shalat Idulfitri dengan membatasi jumlah jamaah, maksimal 6000 jamaah atau hanya 15% dari kapasitas normal 40 ribu jamaah.
Pembatasan akan ditandai dengan penerapan ID card bagi jamaah. Untuk mendapatkan ID card, calon jamaah harus melakukan pendaftaran online melalui link yang bisa diakses di website dan media sosial Masjid Al Akbar. Pendaftaran sudah dibuka mulai Rabu, 28 April 2021 kemarin. (ton/tin)