Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) berkunjung ke Suara Surabaya Centre di Jalan Bukit Darmo Nomor 22-24 Surabaya pada Rabu (28/4/2021).
Delapan orang yang terdiri dari Ketua BEM, pengurus Kementerian Media dan Informasi, serta Kementerian Media Luar ditemui oleh Eddy Prastyo Manajer Produksi Suara Surabaya dan Marta Wijaya Kreator Konten Suara Surabaya.
Muhammad Abdul Chaq Ketua BEM Unair mengatakan, melalui kunjungan pertama ini pihaknya ingin membuka peluang untuk berkolaborasi dengan Suara Surabaya untuk mengawal isu regional di Kota Pahlawan.
“Kami menganggap ke depan tantangan BEM sudah ngomongin branding kegiatan, bagaimana yang dikerjakan BEM diketahui publik,” ujarnya.
Menurutnya, masalah yang dilaporkan masyarakat ke Suara Surabaya seringkali berkaitan dengan kebijakan publik. BEM Unair bisa ikut mengawal dengan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah dan membuka ruang-ruang diskusi di kalangan mahasiswa.
Isu regional yang dimaksud Chaq di antaranya terkait transportasi dan Surat Hijau. “Surat Hijau selalu dijadikan bahan kampanye tapi belum diselesaikan,” kata Chaq.
Menanggapi keinginan BEM Unair untuk berkolaborasi, Eddy Prastyo Manajer Produksi Suara Surabaya mengatakan, mahasiswa adalah salah satu stakeholder penting dalam operasional Suara Surabaya Media sebagai media massa. Karena itu mahasiswa harusnya bisa dapat peran lebih besar sebagai narasumber, kolaborator, maupun pihak yang bisa diajak kerja sama.
“Kunjungan hari ini sebagai awalan yang baik untuk kerja sama yang lebih menumbuhkan satu sama lain antara BEM Unair dan Suara Surabaya Media,” kata Eddy.
Dalam kunjungan tersebut, pengurus BEM juga diberi kesempatan melihat langsung proses produksi konten di Suara Surabaya Media, di antaranya untuk website suarasurabaya.net, sosial media Facebook e100, Instagram suarasurabayamedia, Twitter @e100ss, juga YouTube Suara Surabaya. (iss/ipg)