Sabtu, 23 November 2024

MDMC Salurkan Dana Rp8 Miliar Lebih untuk Tanggap Bencana

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi. Salah satu camp pengungsian bencana longsor di Nganjuk. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah melalui Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) telah menyalurkan dana lebih Rp8 Miliar untuk tanggap bencana.

Indrayanto, Koordinator Divisi TDRR MDMC PP Muhammadiyah mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan 80 respon kebencanaan dari Januari hingga tanggal 23 April 2021 lalu.

“Paling banyak kami respon di Jawa Tengah sebanyak 19 kali, disusul Jawa Timur dengan 10 kali, Jawa Barat enam kali, Yogyakarta lima kali dan NTB empat kali. Selebihnya ada di 14 propinsi lain dengan jumlah masing-masing 1-3 kali,” ujar Indrayanto dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).

Menurut dia, dari total 80 respon yang sudah dilaksanakan tersebut, Indrayanto mengatakan MDMC dalam pendanaan sudah menyalurkan sebanyak total Rp. 8.121.779.632. Dana bersumber dari donasi berbagai pihak baik keluarga besar Muhammadiyah maupun masyarakat umum yang disalurkan melalui Lazismu juga bantuan dari lembaga-lembaga mitra MDMC seperti Swiss Solidair, CRS dan Allianz.

“Dengan dana sebanyak itu, ada 298.892 orang penerima manfaat kegiatan MDMC melalui berbagai macam kegiatan respon yaitu operasi SAR, distribusi makanan siap saji, Covid-19 kit, air bersih, logistik dan non logistik, pendampingan psikososial, layanan kesehatan, pembersihan lingkungan, pembuatan hunian darurat/sementara/tetap, sosialisasi dan pembuatan jembatan darurat,” jelasnya.

Sedangkan relawan Muhammadiyah yang terlibat, menurut Indrayanto, secara keseluruhan berjumlah 2.870 orang.

“Paling banyak relawan umum sebanyak 2.268 orang, 200 orang relawan medis, 76 relawan psikososial, tujuh personel asistensi, 150 relawan dapur umum, 86 anggota tim SAR, 57 relawan logistik, 4 driver dan 3 personil media,” ungkapnya.

Pada bulan April 2021 ini, kata dia, relawan Muhammadiyah terjun di tiga kawasan bencana yaitu di Nusa Tenggara Barat (Bima dan Dompu) akibat curah hujan ekstrem, Nusa Tenggara Timur karena terjadinya bencana badai siklon Seroja, dan di Jawa Timur akibat gempa yang melanda kawasan selatan Jawa Timur seperti Blitar, Lumajang, Malang dan Jember.

Di Nusa Tenggara Barat, relawan Muhammadiyah setempat membantu warga terdampak banjir di Bima dan Dompu dengan melaksanakan giat pembersihan lingkungan, penyaluran bantuan logistik dan makanan siap saji serta layanan kesehatan gratis.

Dalam bencana banjir longsor di Nusa Tenggara Timur, MDMC PP Muhammadiyah mengirim Emergency Medical Team (EMT) Nasional Muhammadiyah untuk mendukung relawan Muhammadiyah setempat. Layanan yang dijalankan yaitu pengobatan gratis, penyaluran bantuan logistik, pendampingan psikososial dan perbaikan saranan air bersih warga.

Sedangkan di Jawa Timur, menurut Indrayanto, relawan Muhammadiyah di Blitar, Lumajang, Malang dan Jember melaksanakan berbagai kegiatan membantu warga penyintas yaitu penyaluran logistik dan makanan siap saji, pembersihan puing-puing gempa, pendampingan psikososial dan pemeriksaan kesehatan gratis.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs