Laksamana TNI Yudo Margono Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) menjelaskan kronologi ditemukannya (kontak visual) puing KRI Nanggala 402 di kedalaman 838 meter di perairan Bali Utara, Minggu (25/4/2021).
Pernyataan pers Kasal bersama Panglima TNI dan Kapolri ini dipantau dari siaran video di akun YouTube resmi milik TNI Angkatan Laut, Minggu malam.
Minggu dini hari pukul 01.00 WITA, KRI Rigel yang sedang melaksanakan multibeam sonar telah melakukan kontak bawah air signifikan.
Kontak itu ada posisi datum atau lokasi pertama kali KRI Nanggala 402 diketahui tenggelam, yakni di kedalaman yang diperkirakan 800 meter.
Karena peralatan khusus Remotely Operated Underwater pressure (ROV) milik KRI Rigel hanya terbatas pada 800 meter, pengamatan itu diserahkan kepada Kapal MV Swift Rescue, kapal selam pendukung dan penyelamat Angkatan Laut Singapura.
Pada pukul 07.30 WITA MV Swift Rescue menurunkan ROV-nya untuk menindaklanjuti kontak yang sudah dilakukan oleh KRI Rigel.
Identifikasi itu berlangsung beberapa jam sampai akhirnya pada pukul 09.04 WITA, MV Swift Rescue melakukan kontak visual dengan KRI Nanggala 402.
Puing kapal selam yang diyakini KRI Nanggala 402 ditemukan pada koordinat 07° 48″ 58′ Selatan dan 114° 51″ 20′ timur pada datum. Pengamatan itu dilakukan pada jarak 1.500 yard dari selatan.
Puing kapal itu didapati pada kedalaman 838 meter. Dalam citra yang ditampilkan saat konferensi pers tersebut, terlihat beberapa puing-puing di dasar laut yang diyakini adalah puing KRI Nanggala 402.
Yudo menyatakan, KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian. Dia juga bilang, pada kondisi subsunk di kedalaman 838 meter, sangat kecil kemungkinan ABK kri Nanggala dapat diselamatkan.(den)