Wikan Sakarinto Dirjen Diksi (Pendidikan Vokasi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), Kamis (22/4/2021) resmikan dua program studi baru di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), dan berharap para lulusannya memenuhi kebutuhan industri di masa depan. Peluncuran prodi itu sekaligus pembukaan pameran produk inovasi PENS, dengan protokol kesehatan ketat.
Wikan Sakarinto Dirjen Diksi menjajal produk inovasi berupa E-bike yang merupakan hasil kolaborasi PENS dengan PT. Insera Sena produsen sepeda Polygon. “Sepeda ini kerjasama PENS dengan Polygon, Polygon ingin performance sepedanya kalau ada tanjakan ada bantuan dari motor listrik sehingga tidak berat,” terang Wikan Sakarinto.
Selama meninjau produk inovasi Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa produk inovasi ini wujud adanya link and match dengan industri. “Produk inovasi ini merupakan kebutuhan industri yang masuk di teaching factory nya PENS ini, disitu turut berkontribusi mahasiswa, dosen, bahkan alumni-alumni dibawah naungan inkubator bisnis PENS,” kata Wikan Sakarinto.
Wikan Sakarinto Dirjen Diksi sangat mengapresiasi langkah PENS dalam menerapkan ide inovasi, sehingga tidak hanya berupa paper saja tetapi diwujudkan dalam bentuk nyata atau dalam bentuk produk sesuai rencana.
Setelah meninjau produk inovasi tersebut, Wikan bersama Dr. Zainal Arief, S.T., M.T., Direktur PENS, selanjutnya melakukan peluncuran dua Program Studi Baru PENS. Dua program studi baru tersebut adalah Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet dan Sarjana terpan Teknologi Rekayasa Multimedia.
Menurut Dr. Zainal Arief, S.T., M.T., Direktur PENS, persiapan dalam membuka program studi baru tidak ada halangan meskipun dalam kondisi dalam jaringan karena pandemi Covid-19. “Meskipun pandemi, koordinasi dengan tim penyusun masih dapat dilaksanakan, meskipun dilaksanakan secara luring/offline tetap dengan protokol kesehatan,” terang Zainal Arief.
Sementara itu Wikan Sakarinto juga mengungkapkan bahwa kedua program studi baru ini pastinya akan melakukan link and match dengan industri. “Kedua prodi ini semakin link and match dengan industri, kurikulum dibikin bersama, ada dosen tamu dari industri, dan magang juga di industri,” ujar Wikan. Ia juga berharap nantinya lulusan dari prodi ini akan memenuhi kebutuhan industri dan terdapat program S2 Terapan untuk jurusan ini.
Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet (TRI) ini tentunya susai dengan kebutuhan saat ini di era digital. “Sekarang orang butuh internet, bahkan saat selesai landing dari pesawat pasti orang tidak lupa menghidupkan akses internet,” kata Wikan. Sedangkan untuk prodi sarjana Terapan Teknologi Rekaya Multimedia (TRM) ini sudah sesuai dengan maraknya industri media saat ini. Mulai dari pesatnya industri animasi dan bahkan sekarang juga bermunculan content creator.
“Ini sudah tentu sesuai dengan kondisi saat ini yakni banyak content creator, jadi dosen tamunya bisa juga dari content creator,” kata Wikan lagi. Bahkan Wikan Sakarinto bersedia menjadi dosen tamu, karena termasuk dari content creator yang mengisi kontennya di channel YouTube. Dirjen Diksi dan Direktur PENS juga turut mencoba produk inovasi berupa simulasi praktikum kesehatan. Simulasi ini menggunakan teknologi AR/VR, sehingga praktikum dapat diselenggarakan secara online.
Turut hadir mendampingi Wikan Sakarinto, S.T,. M.Sc., Ph.D., Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), Kamis (22/4/2021) diantaranya Dr. Zainal Arief, S.T., M.T., Direktur PENS dan jajaran Wakil Direktur serta beberapa dosen PENS.(tok/ipg)