Joko Widodo Presiden meninjau aktivitas panen padi di kawasan pertanian yang berada di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dari hamparan lahan pertanian di lokasi seluas 200 hektare tersebut dapat diperoleh 7 hingga 8 ton panen padi per hektarenya dengan varietas Cilamaya Muncul.
“Pagi hari ini saya berada di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, untuk melihat secara langsung panen yang dilakukan di sini,” ujar Presiden saat menyampaikan keterangan pers di lokasi panen, Rabu (21/4/2021).
Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala Negara mendapati bahwa selain hasil panen yang baik dari segi kualitas dan kuantitas, harga gabah di pasaran juga beranjak naik hingga sekitar Rp4.200 per kilogram.
Presiden menegaskan, pemerintah ingin terus berupaya membangun pertanian nasional yang semakin baik sehingga mampu meningkatkan produksinya. Dengan produksi yang semakin meningkat tersebut, diharapkan ketahanan pangan nasional dan swasembada dapat terwujud. Jokowi juga menegaskan kalau pemerintah sebenarnya tidak senang dan tidak suka impor beras.
“Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan,” kata Presiden.
“Tetapi sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor,” imbuhnya.
Selain meninjau panen bersama, Jokowi juga sempat berdialog dengan sejumlah petani setempat. Dari hasil dialog tersebut diperoleh informasi bahwa para petani memerlukan terjaganya pasokan pupuk pertanian hingga kebutuhan akan tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya.
“Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine harvester (mesin pemanen padi) dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa. Semoga ini segera bisa kita kirim,” tuturnya.
Sekadar diketahui, Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian, Budi Waseso Kepala Bulog , Uu Ruzhanul Ulum Wakil Gubernur Jawa Barat , dan Nina Agustina Bupati Indramayu.
Setelah dari Indramayu, Kepala Negara akan menuju Kawasan Industri Terpadu Batang yang berlokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk melakukan peninjauan perkembangan pembangunan kawasan industri.(faz/dfn)