Sabtu, 23 November 2024

Seminggu Pascagempa, Rumah Warga Terdampak Mulai Dibangun Lagi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meletakkan batu pertama pembangunan rumah korban gempa malang, Sabtu (17/4/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Seminggu setelah gempa magnitudo 6,1 yang terjadi Sabtu (10/4/2021) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim meletakkan batu pertama pembangunan rumah sementara untuk korban terdampak gempa, Sabtu (17/4/2021).

Forkopimda Jatim itu antara lain Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta Kapolda Jatim, dan Mayjen TNI Suharyanto Pangdam V Brawijaya.

Mereka melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sementara di lokasi terdampak gempa, di Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Sabtu (17/4/2021).

Pada tahap awal pembangunan, dibangun 14 rumah di Desa Jogomulyan. Desa itu adalah salah satu desa yang cukup terdampak. Akibat gempa, 14 rumah yang akan dibangun itu telah roboh atau rata dengan tanah.

Rencananya, belasan rumah itu akan dibangun sesuai konsep bedah rumah di Kabupaten Malang, sesuai standar dari Kementerian PUPR. Pembangunan 14 rumah sederhana ini akan dikerjakan oleh Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Malang dibantu aparat TNI/Polri setempat.

Setelah peletakan batu pertama Khofifah bilang, pembangunan rumah ini dikebut supaya masyarakat yang rumahnya rusak berat bisa segera memulai kehidupan normal, sekaligus menghindari kerumunan di pengungsian yang berpotensi penularan Covid-19.

“Berbagai bantuan yang masuk ke Pemkab Malang tersebut atas inisiasi Pak Bupati Malang segera dilakukan proses percepatan pembangunan rumah korban terdampak gempa supaya mereka tidak lagi di pengungsian. Karena kita belum betul-betul aman dari Covid-19. Sehingga di rumah lebih aman daripada di pengungsian,” katanya.

Atas upaya percepatan pembangunan rumah yang dilakukan Bupati dan Forkopimda Kabupaten Malang, Khofifah mengapresiasi. Menurutnya, hal ini merupakan upaya berseiring dalam memberikan perlindungan lebih baik bagi warganya.

Khofifah mendorong agar proses identifikasi, pendataan, dan validasi rumah rusak kategori berat, sedang, dan ringan termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial dilakukan lebih cepat.

Apalagi pemerintah pusat melalui BNPB akan memberi stimulan untuk rumah yang kategori rusak berat sebesar Rp50 juta di luar ongkos pengerjaannya, kemudian rusak sedang Rp24 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

“Dua hari yang lalu, saat saya berkunjung ke Blitar, saya meminta proses identifikasi dan validasi ini selesai dalam waktu sepekan. Jadi mungkin lima hari dari sekarang saya harap proses itu selesai sehingga sudah final dan terverifikasi. Mohon masyarakat mengecek pengumuman yang ditempel di Balai Desa sampai dengan RT/RW agar mereka bisa mengecek rumahnya masuk kategori rusak apa,” katanya.

Pembangunan rumah, kata Khofifah, berasal dari dana bantuan yang dialamatkan ke Pemkab Malang. Diharapkan, pembangunan ini dapat selesai dalam waktu 7-8 hari. Sedangkan untuk bantuan dari BNPB, bila proses validasi selesai akan segera dikirim ke BNPB.

Khofifah mengatakan, untuk mempercepat pembangunan rumah sementara ini aparat TNI Polri akan diterjunkan untuk membantu proses pembangunan. Hal ini menurutnya menjadi bagian dari koordinasi dan sinergi yang terus dilakukan berbagai pihak untuk membantu mempercepat penanganan akibat dampak gempa lalu termasuk recovery dan rekonstruksi.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs