Jumat, 22 November 2024

Penyebab Sering Mengantuk ketika Bulan Puasa dan Cara Menghadapinya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi mengantuk

dr. Muhammad Miftahussurur, Sp.PD., M.Kes Dokter Spesialis Penyakit Dalam mengatakan ada beberapa hal yang menjadi penyebab rasa kantuk selama bulan puasa, seperti variasi jumlah tidur, waktu tidur, serta asupan makanan selama sahur.

“Penyebab sering mengantuk di bulan puasa itu pertama variasi jumlah tidur berubah, terbiasa tidur pada jam tertentu terus diubah. Sehingga pada saat puasa khususnya awal puasa jadi masalah tersendiri, oleh karena itu aktivitas perlu disesuaikan dan tidur delapan jam itu sangat penting,” ujar dr. Miftah kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (18/4/2021).

“Kedua, adanya kemungkinan jam tidur yang berkurang, dengan berbagai aktivitas yang ada seperti sholat malam, sahur dan sebagainya. Jadi harus lebih waspada. Yang ketiga tentu masalah karbohidrat ya gula,” imbuhnya.

Menurut dr. Miftah pada saat berpuasa diharapkan cadangan gula di liver terbongkar untuk kemudian diubah menjadi gula, jika dalam proses ini terjadi permasalahan atau memakan waktu terlalu lama, tubuh akan memberikan alarm berupa rasa kantuk yang seharusnya direspon dengan tidur untuk bisa menaikkan gula agar badan kembali segar.

dr. Miftah menyarankan untuk memperhatikan makanan sahur dengan memilih karbohidrat kompleks seperti gandum, beras merah yang kaya serat dan menambah sayur dan buah-buahan yang tinggi protein serta serat, juga menghindari mengonsumsi buah yang terlalu manis. Makanan instan seperti mi instan juga harus dihindari ketika sahur.

Selain ketiga hal di atas, adapula faktor yang mempengaruhi rasa kantuk yaitu Hipotalamus. Hipotalamus sendiri ialah bagian dari otak yang mengatur fisiologis tubuh, kapan waktu tidur dan kapan waktu bangun. Ini juga yang menyebabkan satu minggu puasa terasa paling berat dibanding minggu-minggu setelahnya. Sehingga, perlu adanya latihan berupa memaksakan diri untuk sahur dan bangun pagi hari untuk bekerja meski rasa kantuk masih menyelimuti dan harus konsisten.

Waktu tidur juga harus diperhatikan, menurutnya, perlu mencicil waktu tidur hingga delapan jam bahkan kalau bisa membuat agenda jam tidur, terutama bagi yang berprofesi sebagai driver.(ant/frh/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs