Pada peringatan hari ulang tahun Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia yang ke-50, Joko Widodo Presiden memberikan sambutan yang menyebutkan bahwa perencanaan bukan sekedar membangun bangunan tapi perencaan adalah membangun tempat hidup yang nyaman bagi masyarakat.
“Jangan sampai perencanaan hanya silau dengan perkembangan teknologi yang tidak diintegrasikan dengan kebutuhan dasar masyarakat,” kata Presiden dilansir dari laman Setpres, Minggu (18/4/2021).
Presiden memandang bahwa perencanaan harus mempertimbangkan budaya masyarakat, struktur ekonomi masyarakat, sejarah dan aspek-aspek lain sehingga tidak membuat masyarakat terasing di kampungnya sendiri.
Presiden juga memberikan contoh istilah kota pintar (smart city) dan rumah pintar (smart home) yang sering kali diartikan sebagai smart digital city yang hanya diartikan sebagai kota mengoptimalkan internet of thing. Menurutnya, hal yang paling mendasar dari kota pintar adalah desainnya yang smart dan harus memili kekhasan sendiri.
“Smart secara kultural, smart secara sosial, dan smart secara ekonomi. Dan kemudian ditopang oleh teknologi termasuk otomasi internet of things yang meningkatkan kebahagiaan warganya,” jelasnya.
Maka dari itu, Presiden meminta agar segala hal perlu dirancang dengan matang sehingga akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup warga, lingkungan, kegiatan ekonomi, sosial, budaya serta terhadap citra Indonesia dikancah Internasional. (frh/dfn)
NOW ON AIR SSFM 100
