Pada Rabu (14/4/2021) ini umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan. Sebagai ucapan syukur, selain memberi persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara, umat Hindu di Surabaya melakukan sembahyang bersama di Pura Jagat Kirana Perak, Surabaya.
I Ketut Subagya, Ketua Panitia Hari Raya Galungan mengatakan tahun ini ibadah bersama dilakukan dengan membatasi jumlah umat yang datang ke Pura.
“Kalau kapasitas nornal di Mandala Utama bisa mencapai 1.000 umat, maka untuk sembahyang hari ini hanya dibatasi maksimal 150 saja,” katanya.
Menurut Ketut, waktu pelaksanaan sembahyang bersama juga diperpendek. Karena itu, pada sembahyang Hari Raya Galungan kali ini tidak ada Dharma Wacana, atau ceramah dari Pandita atau pemimpin umat Hindu.
Biasanya, Dharma Wacana disampaikan di tengah sembahyang sebelum doa penutup. “Peniadaan Dharma Wacana ini untuk mempersingkat waktu berkumpulnya umat,” ujar Ketut.
Meski demikian, umat tetap khusuk berkumpul di Mandala Utama mengikuti sembahyang yang dipimpin Ida Pedanda Gede Anom Negara Jalakarana Manuaba.
Umat tetap tertib memakai masker selama sembahyang bersama dilaksanakan. Mereka juga teratur menempati tempat yang sudah ditata berjarak mengikuti aturan protokol kesehatan.
Sembahyang bersama sore ini, juga dihadiri Rina Aisyah, Lurah Perak Barat. Rina datang bersama jajarannya untuk memantau jalannya ibadah sesuai protokol kesehatan yang sudah diatur.
Rina berharap walau ada pembatasan, momen Hari Raya Galungan ini bisa meningkatkan kesabaran dan ketabahan umat serta menambah kekompakan umat dalam bangkit bersama melewati pandemi.
Seperti diketahui Hari Raya Galungan ialah hari di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagat raya beserta seluruh isinya. Serta merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). (ton/dfn/ipg)