Kontribusi tinggi serta prestasi Prof. Felycia Edi Soetaredjo, ST., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FT UKWMS) berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan Taiwan, Distinguished Taiwan Alumni Award 2020.
Penghargaan ini adalah hasil keputusan dari Pemerintah Taiwan yang diseleksi secara ketat dengan melihat kontribusi, prestasi, dan sejumlah karya yang telah dibuat. Felycia menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang menerima penghargaan Distinguished Taiwan Alumni Award 2020.
Penghargaan rencananya diterima langsung oleh Felycia di Taiwan, namun karena pandemi Covid-19 rencana ini terpaksa berubah. Kementerian Pendidikan Taiwan memutuskan untuk mengirimkan plakat penghargaan ke Taipei Economic and Trade Office (TETO) Surabaya. Benson Lin Director General TETO Surabaya hadir dan menyerahkan langsung kepada Felycia di Ruang Serbaguna UKWMS Kampus Pakuwon City.
“Saya merasa terhormat memberikan penghargaan ini kepada Prof Felycia. Penghargaan ini tidak hanya pencapaian pribadi, tetapi juga pencapaian untuk UKWMS. Semoga berikutnya kita dapat mendorong lebih banyak mahasiswa berprestasi untuk belajar ke Taiwan dan menjalin kerja sama lebih erat,” terang Benson Lin.
Pada kesempatan itu, Benson turut menyampaikan pesan dari Pemerintah Taiwan yang menyampaikan ucapan belasungkawa atas tragedi bom di Gereja di Makassar, Sulawesi Selatan, dan bencana alam longsor serta banjir yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Felycia Edi Soetaredjo tidak mampu membendung rasa harunya usai menerima penghargaan. “Pencapaian ini tidak terduga dan saya sangat berterima kasih terutama kepada Prof. Yi-Hsu Ju walau tidak hadir di sini, salah satu profesor di NTUST yang sudah saya anggap seperti ayah sendiri. Saya tidak akan menjadi seperti ini tanpa dukungannya. Dan juga kepada Prof. Suryadi, rekan kerja dan saudara yang selalu mendukung, untuk rekan-rekan di Fakultas Teknik, pak Kuncoro yang terus mendukung karir saya selama ini,” terang Felycia, Rabu (14/4/2021).
Baginya, penghargaan ini merupakan sebuah kehormatan, karena menilik ke belakang tahun 2007, ibu dua orang anak ini tidak terpikir untuk melanjutkan studi lanjut, mengingat ia telah berkeluarga dan memiliki seorang putra yang masih sangat kecil.
Felycia yang kala itu baru kembali ke Indonesia usai studi magister di Australia, bertemu dengan Prof. Yi-Hsu Ju dan mendapatkan tawaran untuk menempuh studi S3 di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Felycia pun melanjutkan studi di NTUST selama satu tahun dan melakukan penelitiannya di UKWMS.(tok/dfn/ipg)