Jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) gelar workshop bagi para guru BK Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kabupaten Sidoarjo. Bertolak dari berbagai kejadian yang muncul saat pelaksanaan pembelajaran secara daring yang dilaksanakan selama ini di seluruh sekolah.
Workshop Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling untuk guru BK se-SMA Kabupaten Sidoarjo ini digelar di Indoor Stadium, Singapore National Academy (SNA) School, dengan mengangkat tema: Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Persiapan Psikologi Siswa Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka.
Workshop dibuka Yulia Ayu, selaku Assistant Dean of Support & Service dan perwakilan dari Yayasan SNA School sebagai sebuah kebanggaan atas hadirnya sekitar 54 peserta workshop yang merupakan perwakilan guru BK tingkat SMA se kabupaten Sidoarjo. Workshop diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai ketentuan pemerintah.
Menghadirkan Dra Rukmini Ambarwati, M.Psi., selaku Pengawas Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo yang juga sekaligus sebagai Pembina MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling) Kabupaten Sidoarjo. Inisiasi penyelenggaraan workshop ini berangkat dari munculnya beragam kejadian negatif yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh secara daring selama pandemic Covid-19 ini dan persiapan untuk transisi ke pembelajaran tatap muka nantinya.
Peran Guru BK, terang Dra Rukmini Ambarwati, M.Psi., menjadi sangat signifikan untuk mendukung dan mendampingi para siswa tidak hanya dalam beradaptasi terhadap situasi pandemi, menjalani pembelajaran jarak jauh dan tantangan lain yang muncul yang dapat menyebabkan dampak negative bagi psikologis siswa.
Menurut Ambar sapaan Dra Rukmini Ambarwati, M.Psi., Guru BK memiliki peranan sangat krusial, berbeda dengan guru mata pelajaran lainnya. Jika mata pelajaran lainnya dilakukan secara daring dengan menggunakan Zoom, Google Meet dan berbagai prasarana virtual lainnya disertai dengan pemberian setumpuk tugas-tugas tertentu.
Kehadiran guru BK diharapkan dapat menjadi penyeimbang proses pembelajaran. Dalam situasi siswa yang jenuh belajar dalam jarak jauh, kepenatan dan stress yang timbul, guru BK hadir menyapa secara personal, menjadi rekan diskusi dan konseling untuk memberikan dukungan bagi kesehatan mental siswa.
“Guru BK punya peran penting sebagai penyeimbang dalam proses pembelajaran para siswa yang dilaksanakan secara daring tersebut. Siswa dalam proses pembelajaran seperti ini tentu saja dapat mengalami kebosanan, kepenatan, stress. Dan guru BK hadir secara personal menyapa siswa, menjadi partner diskusi sekaligus konseling. Ini penting,” terang Ambar.
Metode komunikasi yang dilakukan, tambah Ambar sangat beragam, guru dapat melakukan eksplorasi mandiri sesuai dengan karakter siswa dan sumberdaya yang dimiliki. Sangat dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan channel komunikasi yang biasanya digunakan untuk kelas mata pelajaran umumnya, seperti Zoom atau Google Meet.
Ambar juga berharap kepada para guru BK dalam workshop ini untuk dapat lebih pro aktiv, untuk bersedia memfasilitasi pendampingan yang tepat. Sehingga para siswa dapat belajar lebih keras untuk membantu dirinya sendiri, sehingga mampu beradaptasi, bertahan dan bangkit menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai seperti saat ini, menjadi lebih baik lagi.
Sementara itu, untuk menyambut tahun ajaran baru yang akan dimulai Juli 2021 mendatang, workshop ini diharapkan dapat mempersiapkan peserta yang jug aadalah para guru dalam proses bimbingan dan konselingnya, sehingga peserta didik siap untuk melakukan transisi pembelajaran tatap muka dengan sederet protokol kesehatan ketat yang berlaku.
Tentu pembelajaran tatap muka sudah sangat dinantikan, kata Ambar tetapi hanya dengan persiapan matang dan pemahaman yang lengkap, menjadi langkah antisipasi para siswa terhindar dari kejenuhan dan kepenatan belajar dan lebih antusias untuk memulai tahun ajaran. “Persiapan yang matang sangat penting, karena dengan persiapan matang ini jadi langkah antisipasi siswa dari kejenuhan sekaligus lebih antusias di tahun ajaran baru,” pungkas Ambar yang dikenal sebagai pencetus BK Online 2012 ini.
Pada bagian akhir, Ambar berharap dan menganjurkan kepada segenap peserta workshop agar terus memperkuat jalinan relasi atau hubungan dengan para siswa. “Penting juga bagi para guru memperkuat jalinan relasi dengan siswa. Juga meningkatkan sesi-sesi motivasi bersama siswa dengan lebih personal. Ini juga penting dilakukan menghadapi tahun ajaran baru nanti,” tegas Ambar, Rabu (14/4/2021).(tok/iss)