Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo berupaya merevitalisasi pasar tradisional sehingga terbebas dari kesan kumuh dan kotor.
Untuk itu, Disperindag Sidoarjo menggelar Pembinaan Pedagang Pasar Tradisional di salah satu hotel di Sidoarjo, Senin (12/4/2021) yang dihadiri sejumlah pedagang Pasar Larangan, Pasar Taman, Krian, Porong, Wadung Asri, dan Gedangan.
Tjarda Kepala Disperindag Sidoarjo bilang, pasar tradisional di Sidoarjo adalah pasar yang tumbuh dan berkembang selama kurang lebih 20 tahun silam. Karena itu butuh perbaikan dari segi sarana-prasarana.
Perbaikan pasar tradisional itu, menurutnya, akan menyingkirkan kesan kumuh dan kotor di pasar tradisional. Apalagi di tengah persaingan dengan munculnya banyak pasar modern di Sidoarjo.
“Pemerintah akan berupaya menyingkirkan kesan kumuh dan kotor di pasar tradisional dengan memperbaiki dan menata kembali pasar tradisional. Karena pasar tradisional adalah jujugan semua masyarakat,” ujarnya.
Subandi Wakil Bupati Sidoarjo berharap, kegiatan itu bisa mengubah pola pikir pedagang agar merasa ikut memiliki pasar. Dengan demikian mereka akan turut berniat merawat pasar tidak hanya berjualan.
Tujuannya, supaya konsumen atau pelanggan yang biasa membeli barang kebutuhan di pasar tidak lagi memandang pasar dengan citra yang jelek, jorok dan becek. “Jadi mari kita up (naikkan citra pasar tradisional),” ujarnya.
Ada sebanyak 19 pasar rakyat yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan total jumlah pedagang mencapai 14.802 orang. Dia berharap, pembinaan terhadap mereka meningkatkan gairah memacu ekonomi.
“Dengan adanya pasar tradisional perekonomian masyarakat Sidoarjo bisa meningkat. Makanya jangan sampai terlihat kumuh. Pembinaan juga supaya pedagang bisa memberikan pelayanan lebih baik,” katanya.(den/iss)