Hari pertama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya relatif lancar. Tidak ada kendala berarti.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan UTBK yang sudah ditetapkan, para peserta mengikuti arahan sejak turun dari kendaraan di Kampus C Unair, menunggu di ruang tunggu beberapa kali, sampai akhirnya baru masuk ruang tes.
Panitia pelaksana juga melakukan sampling terhadap sejumlah peserta yang perlu melakukan tes antigen di lokasi. Panitia UTBK Unair mengeklaim, tidak ada satu pun yang kena sampling hasilnya positif.
Mohammad Nasih Rektor Unair sekaligus Ketua Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) secara nasional menegaskan itu. Semua peserta yang kena sampling tes antigen hasilnya negatif.
“Bahkan dari teman-teman (peserta) yang kena sampling, ada juga sebagian yang sudah membawa hasil tes antigen (negatif) dari daerah masing-masing,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (12/4/2021).
Unair menyediakan tiga lokasi tes dengan kapasitas harian maksimal 1.000 orang per hari. Sebelum mengikuti tes hari ini dan hari berikutnya di sesi mana pun, peserta diminta mengisi data surveilans.
Mereka diminta menuliskan riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir, pernah bertemu dengan siapa saja, dan riwayat kesehatan, kondisi kesehatannya saat ini seperti apa, dan lain sebagainya.
“Secara umum, soal kesehatan itu kami tidak menemukan yang berarti. Ada satu dua yang mungkin karena cuaca, pilek atau suaranya serak. Tapi saya kira, kok, biasa saja, ya. Tidak ada yang patut kami curigai sebagai bagian dari suspek Covid-19,” kata Nasih.
Dia memastikan, dalam proses UTBK SBMPTN hari pertama ini, tidak hanya di Unair, melainkan di seluruh Indonesia, LTMPT sangat memperhatikan dan berhati-hati soal Covid-19 itu.
“Kami sangat hati-hati tentang Covid-19 ini. Tetapi kami juga menjaga kenyamanan peserta untuk bisa melakukan tesnya dengan nyaman dengan baik. Alhamdulillah, sistem juga berjalan baik,” ujarnya.
Soal sistem dan teknis pelaksanaan, Nasih memastikan, sampai hari ini secara nasional tidak ada laporan kendala yang berarti. Hanya ada satu dua problem yang memang sejak awal sudah diprediksi.
“Seperti di Undana (Universitas Nusa Cendana di Kupang, NTT) ada enam server yang belum aktif. Karena kondisinya memang belum siap,” kata Nasih. LTMPT menunggu kesiapan Undana untuk UTBK.
Seperti diketahui, baru-baru ini NTT dilanda bencana banjir bandang yang mengakibatkan cukup banyak korban. Tidak hanya korban materiel rumah rusak tapi juga korban jiwa.
“Untuk Undana memang kami akan menunggu. Begitu mereka siap, bisa segera dilakukan. Lainnya ada beberapa tempat yang gardu PLN-nya meledak, Tapi murni karena aspek teknis dan tidak banyak,” kata Nasih.(den/dfn/ipg)