
Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ketua DPR RI terus mewujudkan DPR RI menjadi Parlemen Modern. Selain sebagai legacy, wujud Parlemen Modern merupakan political will bagi internal DPR RI dalam memperkuat kinerja keparlemenan berstandar internasional.
“Peresmian Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen akan menampilkan wajah DPR RI yang sesungguhnya. Ruangan ini menjadi Big CCTV, rakyat bisa melihat berbagai sidang dari Komisi I sampai Komisi XI serta berbagai alat kelengkapan dewan lainnya. Wartawan juga tidak perlu repot-repot naik turun ke ruang sidang, cukup nongkrong di ruangan ini, semua sidang bisa langsung diliput,” ujar Bamsoet saat meresmikan Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen, di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Dia menilai, sarana dan prasarana di Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen bisa dikatakan berstandar internasional. Selain bisa menyaksikan secara langsung sidang dari layar berukuran lebar, pengunjung juga disajikan update berbagai berita seputar keparlemenan melalui layar besar DPR NOW!.
“Kehadiran DPR NOW! yang kemudian disempurnakan melalui kehadiran Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen menjadikan demokrasi kita akan terus tumbuh pesat. Selain memudahkan kinerja rakyat dan pers dalam memantau kinerja dewan, disisi lain juga bisa menumbuhkan kesadaran kepada setiap anggota dewan dalam meningkatkan kinerja kedewanannya,” jelas Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan, sebagai pemain kunci dalam pentas politik, keberadaan Parlemen tidak boleh dilepaskan dari profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas. Adanya ruang Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen juga semakin menguatkan DPR RI menjalankan Parlemen Terbuka. Bahkan, bukan hal yang mustahil jika DPR RI menjadi pioneer bagi parlemen negara-negara lainnya dalam menjalankan Parliamen Terbuka.
“Saya sudah berkunjung ke berbagai Parlemen negara lain. DPR RI merupakan yang terdepan dalam menjalankan Parlemen Terbuka. Di sini pers bisa bebas keluar masuk, wawancara apapun kepada anggota dewan tanpa terlebih dahulu membuat janji. Berbagai sidang kita lakukan secara terbuka, data maupun informasi yang bukan bersifat rahasia negara kita buka seluasnya,” kata dia.
Selain meresmikan Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen, Ketua DPR juga meresmikan Ruang Tunggu VIP DPR RI yang terletak di loby Gedung Nusantara II DPR RI. Ruangan ini akan menjadi tempat transit bagi para Duta Besar, Delegasi Parlemen dari negara sahabat, maupun Menteri dan mitra kerja DPR RI lainnya.
“Ruangannya dibuat sederhana seperti lounge di bandara. Karena memang fungsinya untuk transit para tamu sebelum mereka masuk ke ruang sidang atau melakukan kegiatan kunjungan di DPR RI. Ruangan ini juga bisa kita jadikan sebagai tempat focus group discussion (FGD) dengan teman-teman wartawan ataupun elemen masyarakat lainnya,” pungkas Bamsoet. (faz/iss/ipg)